Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/09/2017, 11:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Bagi perokok, menghilangkan kebiasaannya merokok mungkin terasa tidak mungkin. Jika Anda merasa semua upaya tak membuahkan hasil, mungkin melakukan operasi plastik bisa membantu.

Bukan tindakan operasi plastiknya yang bisa menghentikan kebiasaan merokok, namun persiapan operasinya.

Seperti diketahui, pasien yang akan menjalani operasi plastik harus berhenti merokok 2 minggu sebelum tindakan. Merokok bisa menyebabkan komplikasi berbahaya saat operasi. Bahkan, banyak dokter bedah yang menolak mengoperasi pasien perokok.

Dalam penelitian terbaru terungkap, orang-orang yang diminta berhenti merokok 2 minggu sebelum operasi cenderung berhasil menjauhi rokok bahkan sampai selamanya.

Memang tidak realistis jika meminta pecandu rokok untuk menjalani operasi plastik, tapi yang digarisbawahi dari hasil studi tersebut adalah berhenti merokok adalah hal yang mungkin jika mereka memahami risiko kesehatannya.

Sebanyak 70 persen responden dalam penelitian ini setuju bahwa berdiskusi dengan dokter dan diberi tahu bahaya menghisap rokok bagi hasil operasi membuat mereka sadar untuk berhenti. Sebanyak 40 persen juga mengaku tidak merokok lagi sampai 5 tahun pascaoperasi dan 25 persen sama sekali tak merokok lagi.

"Mendiskusikan secara spesifik bahwa rokok pada pasien terhadap hasil operasi ternyata sangat memengaruhi mereka untuk berhenti," kata Aaron C.Van Slyke seperti dikutip dari Yahoo Beauty.

Secara umum, merokok akan membuat pembuluh darah mengerut sehingga oksigen tidak bisa berikatan dengan sel darah. Hal ini membuat jumlah oksigen dalam sirkulasi darah berkurang dan luka operasi lebih lama sembuh.

Kondisi tersebut bukan hanya membuat hasil operasi plastik tidak sesuai harapan, tapi juga menyebabkan efek samping berbahaya seperti nekrosis atau kematian sel dan jaringan.

Perokok juga cenderung akan mengalami reaksi negatif saat dianestesi dan ada kemungkinan infeksi. Bahaya rokok itu belum termasuk risikonya terhadap organ-organ tubuh dan jantung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke