Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekali Petunjuk Ini Agar Anak Aman di Media Sosial

Kompas.com - 04/09/2017, 11:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Di era digital saat ini, media sosial bukan sesuatu yang asing, bahkan untuk anak-anak, mulai dari Facebook, Snapchat, Instagram, hingga Twitter. Tak sedikit orangtua yang sampai membuatkan akun media sosial untuk anaknya sejak bayi.

Meski bisa menguatkan hubungan sosial anak dengan teman atau keluarga, tetapi media sosial juga memiliki dampak negatif. Misalnya saja anak yang menjadi sasaran bully saat mengunggah foto di media sosial atau melihat postingan yang tidak sesuai dengan usia anak.

Agar anak tetap aman dan cerdas menggunakan media sosial, orangtua perlu memberikan petunjuk dan rambu-rambu.

1.  Hidup di dunia nyata

Anda ingin anak-anak menjalani kehidupan yang penuh makna di dunia nyata. "Hidup harus dijalani secara nyata, bukan di belakang layar," menurut Laurie Wolk, penulis Girls Just Wanna Have Likes: How to Raise Confident Girls in the Face of Social Media Madness.

Meski memiliki banyak follower dan setiap postingan selalu mendapat ribuan "like", jangan abaikan kehidupan nyata. “Kita membesarkan orang dewasa di sini, jadi mari kita ajarkan mereka kemampuan komunikasi untuk menjadi orang dewasa di ‘kehidupan nyata’,” saran Wolk.

Dia mengatakan untuk berlatih berkomunikasi dengan anak-anak, bisa dimulai dengan mengadakan pertemuan keluarga, saling berbagi pengalaman hari ini, dan membuat anak-anak biasa membicarakan diri mereka sendiri. Ditambah, anak dan orangtua juga bisa saling mengajukan pertanyaan.

2. Semua orang pamer

Di media sosial, semua orang memamerkan kehidupan mereka yang tampak sempurna. Wolk mengingatkan orang tua untuk menjelaskan kepada anak-anak bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna.

"Tidak ada apa pun -bahkan uang, ketenaran, atau pengikut dalam jumlah besar di media sosial—akan membuat hidup kita berjalan dengan sempurna sepanjang waktu. Ketahui ini, Harapkanlah, Bergerak,” sarannya.

Saat Anda berbicara dengan mereka, beri tahu mereka tentang efek mengerikan yang dimiliki media sosial terhadap otak.

(Baca juga: Instagram, Media Sosial Paling Buruk bagi Kesehatan Mental)

3. Pikir sebelum membagikan

Sebelum membagikan ke media sosial, Wolk merekomendasikan orangtua untuk menaruh pertanyaan-pertanyaan ini di dekat komputer anak-anak atau di lemari es, yang akan mendorong anak-anak untuk bertanya kepada diri mereka sendiri tentang aktivitas posting: Apakah ini benar? Apakah ini bermanfaat? Apakah itu baik? Apakah akan menyebabkan drama? Apakah saya posting ini untuk alasan yang benar?

Kertas "Think B4 U Post" juga dapat berisi pertanyaan seperti, "Apakah nenek Anda ingin melihat ini?"; "Apakah itu milikmu yang harus dibagikan?" dan "Maukah Anda berbagi/mengatakan bahwa dalam kehidupan nyata?" Jika semua pertanyaan itu sudah dijawab, maka bisa dibagikan.

4. Media sosial bukan pengganti tatap muka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com