Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tidur Saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Kompas.com - 06/09/2017, 20:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk orang yang mudah tertidur di pesawat, bahkan sebelum pesawat lepas landas dan akan mendarat? Menurut sejumlah peneliti, sebaiknya kebiasaan itu tidak diteruskan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Ketika pesawat naik ke udara atau pun turun, tekanan udara di kabin berubah secara cepat mengikuti ketinggian—dan jika Anda tidak siap beradaptasi, hal tersebut bisa merusak gendang telinga.

Seperti yang dijelaskan pakar kesehatan Inggris, Angela Chalmers. “Sebuah perubahan cepat di ketinggian berdampak pada tekanan udara di telinga. Ini menyebabkan kekosongan di tabung Eustachian yang membuat telinga terasa seperti tersumbat dan tidak terdengar suara.”

Oleh karena itu, Chalmers menyarankan untuk tidak tidur selama lepas landas dan mendarat karena untuk mengurangi resiko tersebut.

Berdasarkan keterangan di situs MedlinePlus, sebuah situs informasi yang dikelola US National Library of Medicine, jika telinga Anda tetap tersumbat maka bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan—seperti pusing, infeksi di telinga, gendang telinga rusak dan yang lebih parah adalah telinga berdarah dan kehilangan pendengaran.

Berusaha tetap terjaga selama lepas landas dan mendarat membuat telinga mengimbangkan tekanan udara di dalam gendang telinga.

“Menelan atau menguap membuka tabung Eustachian dan membuat udara mengalir masuk dan keluar ke bagian tengah telinga. Ini membantu mengimbangi tekanan udara di masing-masing gendang telinga,” tulis MedlinePlus.

“Jika tabung Eustachian tersumbat, tekanan udara di bagian tengah telinga berbeda dengan tekanan di bagian luar gendang telinga.”

Nah, agar tidak mengantuk pada situasi kritis tersebut, atasi dengan mengunyah permen karet, minum air putih hingga makan permen lolipop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com