Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2017, 10:29 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

Tom Hedrick, salah satu pendiri The Partnership for a Drug-Free America, mengatakan, pengaruh orangtua lebih kuat dari apa yang kebanyakan Anda sadari. Larangan dan hukuman seringnya malah jadi senjata makan tuan.

Cara yang lebih efektif adalah membuat remaja menaruh rasa hormat dan sayang pada Anda, sehingga mereka tak tega untuk mencoba narkoba karena tak mau mengecewakan orangtua. Bukan karena takut dimarahi.

“Membuat remaja tidak ingin mengecewakan orangtua adalah perlindungan penting untuk remaja dari penggunaan narkoba,” ujar Hedrick.

2. Habiskan waktu bersama

Pada saat yang sama, remaja ingin jadi sosok yang mandiri tapi juga ingin didampingi orangtua. Benjamin Siegel, M.D., dokter anak dan anggota komite American Academy of Pediatrics, mengatakan bahwa meski anak Anda ingin menunjukkan kemandiriannya, Anda tetap dibutuhkan sebagai orangtua.

Luangkan waktu Anda untuk mendengar cerita dari anak Anda. Mungkin akan membutuhkan effort yang besar, tapi harus Anda lakukan. “Semakin Anda mengerti apa yang mereka ingin lakukan, orangtua akan lebih mudah menjadi orang yang dipercaya untuk menumpahkan uneg-uneg mereka,” tutur Siegel.

3. Tegakkan peraturan

Anda dapat membuat peraturan di rumah untuk diberikan kepada remaja Anda, meskipun mungkin ia tidak akan suka. Ada beberapa aturan yang bisa Anda buat agar anak Anda terhindar dari narkoba adalah:

  •     Luangkan waktu bicara kepada Anda. Para remaja mengakui bahwa mereka ingin tahu apa yang orangtua mereka pikirkan dan bagaimana mereka dapat membantu membuat keputusan.
  •     Berikan hukuman. Para remaja yang melanggar aturan ingin tahu apa yang akan terjadi. Jika tidak ada konsekuensinya, berarti peraturan Anda tidak berarti apa-apa.
  •     Batasi kunjungan larut malam. Terlalu sering diizinkan tak pulang ke rumah dapat membuat anak Anda merasa terlalu bebas untuk dikendalikan.
  •     Tunggu mereka pulang saat mereka pulang terlambat. Menyadari mereka ditunggu ayah atau ibu, atau keduanya, selama beberapa jam saat mereka pulang telat, membuat banyak remaja berpikir dua kali apa yang akan mereka hadapi ketika pulang ke rumah nanti.

4. Dorong anak Anda untuk berpendapat

Rachel Fleissner, M.D. dari American Academy of Child & Adolescent Psychiatry mengatakan agar para orangtua dapat membesarkan anak untuk berani berpendapat, bahkan jika pendapatnya bertentangan dengan pendapat orangtua. Anak yang mampu berpendapat telah berlatih untuk berbicara dengan pikirannya sendiri.

5. Latih kemampuan menjalin hubungan

Siegel mengatakan bahwa anak-anak perlu teman. Menjalin hubungan sangat penting untuk perkembangan mereka, dan orangtua memiliki peran dalam proses ini. Siegel menyarankan agar anak selalu diajak berbicara, sehingga dapat membantu perkembangan kemampuannya dalam berteman.

6. Cari tahu dan beri perhatian tentang tekanan teman-teman sebayanya

Beberapa anak dapat terpengaruh oleh teman dekatnya yang bertindak di luar batas. Jika anak Anda terpengaruh, tantangan Anda adalah untuk menyatakan sudut pandang Anda tanpa mengkritisi temannya.

Beberapa situasi dapat menjadi dramatis, karena menurut Fleissner, bisa saja keluarga si anak benar-benar melarang anaknya berteman dengan temannya yang merusak. Awalnya si anak mungkin tidak suka, tapi kemudian si anak akan berterima kasih kepada orangtuanya karena terhindar dari hal-hal yang buruk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com