Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2017, 20:47 WIB
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum

Penulis

Alangkah sedihnya jika ke-Indonesia-an hanya muncul di saat-saat seremonial saja. Basa-basi tradisi dan pameran baju daerah di atas panggung.

Sementara budaya menyuapi anak makan, mendulang bayi, digantikan Baby Led-Weaning. Sementara sarapan singkong rebus dan pecel madiun digantikan ekstrak minyak zaitun palsu dan segepok australian rib eye steak.

Kebiasaan menimbang bayi di posyandu diganti fenomena orangtua mencak-mencak di Instalasi Gawat Darurat saat anak sudah kritis dan gizi kurang.

Jadi, jangan khawatir omongan netizen soal tampil tidak fotogenik. Kembalilah ke fitrah, tetap konsumsi sayur dan buah produk Indonesia, bukan cari superfood Amerika.

Tetaplah aktif bermain bola dan kasti seminggu sekali, atau jalan pagi sesudah sarapan ubi dengan pepes teri. Fotogenik itu karena kita wajar, tampil asli menarik, bukan karena ketogenik.

[Baca juga: Kesehatan Salah Kaprah, Adakah Rasa Bersalah?]

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com