Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2017, 13:35 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Berbicara soal imunisasi, pasti selalu ada ‘keributan’ antara mereka yang pro dengan mereka yang kontra. Ribut-ribut ini kembali muncul saat seorang siswi SMP dikabarkan mengalami kelumpuhan usai menerima imunisasi MR.

Akibatnya ada orang yang jadi ragu untuk memberikan imunisasi bagi anak mereka. Informasi yang tidak memadai dan penyebaran berita palsu semakin menambah keraguan manfaat imunisasi, yang juga dikenal dengan istilah vaksin. Lantas, benarkah imunisasi MR adalah penyebab seorang siswi di Demak, Jawa Tengah menjadi lumpuh?

Imunisasi MR adalah kombinasi vaksin campak atau measles (M) dan rubella (R). Imunisasi ini digunakan untuk perlindungan terhadap penyakit campak dan rubella. Campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus.

Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella atau yang belum pernah mengalami penyakit ini berisiko tinggi tertular.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin MR bisa mencegah dua penyakit sekaligus.

Baca juga: Mengenal Berbagai Efek Samping Imunisasi: Bahaya Atau Tidak?

Sebenarnya hal yang wajar jika Anda mengkhawatirkan efek samping vaksin setelah melakukan imunisasi. Menurut National Health Service, semua vaksin memang berpotensi menyebabkan efek samping pada beberapa orang, namun efek samping ini cenderung ringan dan tidak berlangsung lama. Selain itu, tidak semua orang akan mengalami efek samping ini.

Efek samping yang biasa terjadi setelah melakukan vaksinasi adalah:

  •     Reaksi suntikan seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan (ruam pada kulit)
  •     Demam ringan
  •     Gemetar
  •     Lemas
  •     Sakit kepala
  •     Nyeri sendi dan otot

Sedangkan efek samping yang sangat langka adalah reaksi alergi langsung, atau yang dikenal sebagai reaksi anafilaksis. Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam nyawa orang yang memiliki alergi ini. Reaksi alergi ini dapat berkembang dengan cepat. Namun hal ini sangat jarang terjadi, kurang dari satu di antara satu juta kasus.

Benarkah imunisasi MR adalah penyebab kelumpuhan?

Efek samping imunisasi yang bisa menyebabkan kelumpuhan sangat langka dan baru kali ini terjadi. Kebanyakan kondisi yang dialami anak usai imunisasi yakni demam dan ruam merah pada kulit. Lumpuh yang dialami usai vaksin belum tentu efek dari vaksinnya. Hal yang menyebabkan kelumpuhan harus dibuktikan berdasarkan penelitian lebih lanjut.

Perlu diketahui catatan medis atau riwayat penyakit pasien sebelumnya. Apakah ada gejala lain yang timbul sebelumnya? Dan apakah ada trauma sebelumnya? Hal itu yang harus dibuktikan faktanya.

Imunisasi adalah proses memberi kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu dengan memasukkan virus atau bakteri yang dilemahkan bersama dengan komponen lainnya ke dalam tubuh seseorang.

Dalam ilmu medis, tidak ada obat yang 100% aman dan masih memungkinkan adanya efek samping. Tetapi karena efek sampingnya masih dalam batas-batas yang tidak membahayakan, maka obat atau zat yang dipakai untuk imunisasi tetap bisa diberikan dengan berbagai penyuluhan efek sampingnya.

Lagipula, risiko terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah masih jauh lebih besar daripada risiko efek samping imunisasi.

Jadi, penyebab kelumpuhan yang dialami oleh seorang siswi SMP di Demak belum tentu disebabkan karena imunisasi MR. Hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Melihat betapa pentingnya vaksin MR ini bagi kesehatan anak Anda, jangan ragu untuk mengajak mereka untuk mendapatkan vaksin campak dan rubella.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com