KOMPAS.com - Rasa lapar tidak selalu disebabkan karena kita belum makan. Kurang tidur, terlalu stres, bahkan menonton TV juga dapat membuat kita lapar.
Gangguan hormonal, mood, dan juga memilih sendok yang salah juga diketahui bisa memicu rasa lapar.
"Lapar tidak sesederhana kita butuh makan untuk memenuhi kebutuhan fisik. Ada banyak aspek fisik dan biologi, serta faktor lingkungan yang memengaruhi rasa lapar," kata peneliti bidang makanan dari Universitas Cornell, Aner Tal.
Faktor lain yang juga menyebabkan kita gampang lapar adalah kebiasaan makan. "Jika Anda setiap hari biasa makan jam 2 siang, maka Anda akan merasa lapar di jam tersebut walau pada saat itu perut tidak kosong," katanya.
Nah, jika Anda sehari-hari selalu ngemil, maka tubuh pun perlahan-lahan akan belajar untuk mengharap makanan setiap saat.
Menurut ahli endokrin (hormonal) Dr.Belinda Lennerz, pilihan makanan kita juga memengaruhi rasa lapar.
"Rasa lapar memicu kita untuk mencari dan mengonsumsi makanan agar tersedia jumlah yang cukup sebagai cadangan energi dalam darah," kata Lennerz yang banyak meneliti tentang rasa lapar dan cravings.
Hal itu akan tercapai jika kita mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, protein, dan serat, yang dicerna perlahan oleh tubuh.
Lennerz menjelaskan, walau makanan membantu tubuh kita mencapai rasa kenyang selama beberapa jam sebelum waktu makan, tetapi ada juga makanan yang memicu kita selalu ingin makan lagi. Makanan itu adalah karbohidrat.
Dalam bukunya "Always Hungry?" Dr.David Ludwig menyebutkan, karbohidrat yang diproses seperti roti putih, nasi putih, makanan berbahan kentang, minuman manis, serta kue-kue, sebaiknya dibatasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.