Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2017, 21:16 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Bintitan pada dasarnya adalah infeksi akibat penyumbatan pada salah satu kelenjar kecil yang memproduksi air mata. Walau tidak menyebabkan sakit, tapi bintitan sangat mengganggu penampilan.

Penyebab utama bintitan, menurut dr.Yunia Irawati, spesialis mata, adalah karena kita kurang menjaga kebersihan tangan.

"Di lapisan kelopak mata kita ada kelenjar-kelenjar yang memproduksi air mata dan ada muaranya berbentuk lubang kecil-kecil. Kadang kala lubang itu tersumbat, entah karena debu atau kebiasaan menggosok mata. Jadi penyebabkan karena kurang higenis, bukan karena mengintip," papar dokter mata dari RS Jakarta Eye Center ini.

Tersumbatnya lubang kelenjar air mata itu akan menyebabkan peradangan akibat bakteri yang terperangkap di dalamnya. "Pengobatannya harus diberikan antiradang, mulai dari yang topikal (dioles) sampai yang sistemik," ujarnya.

Menurut Yunia, sekitar 80 persen kasus bintitan tidak memerlukan tindakan apa-apa. "Cukup dikompres saja dengan air hangat, tekan perlahan-lahan untuk membuka sumbatan," katanya.

Pengompresan mata itu juga perlu dilakukan jika memerlukan pengobatan. "Jadi obatnya bisa menyerap masuk," paparnya.

Meski demikian, sekitar 20 persen kasus bintitan memerlukan tindakan dokter, terutama karena sudah mengeras dan terjadi peradangan kronis. "Diperlukan insisi atau pisau untuk membukanya," katanya.

Yunia menjelaskan, bintitan bisa terjadi berulang. Itu sebabnya orang yang sering mengalami bintitan harus menjaga higienitas tangan dan matanya untuk mencegah infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com