Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2017, 10:10 WIB
|
EditorWisnubrata

KOMPAS.com - Ketika salah satu rekan kerja terkena batuk pilek, Anda mungkin sudah bisa menebak bahwa virus sudah mulai menyebar ke lingkaran sosial, dan kemungkinan Anda atau rekan yang lain bisa ikut tertular. Rupanya, hal serupa bisa terjadi bila menyangkut suasana hati, menurut sebuah studi dari University of Warwick.

Dengan bantuan beberapa pemodelan matematika, tim peneliti menggunakan data dari Studi National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health dan menemukan bahwa suasana hati yang baik maupun buruk memiliki kecenderungan untuk menyebar ke seluruh lingkaran sosial.

Baca juga: Suasana Hati Buruk? Mungkin Si Manis Penyebabnya

"Kami menyelidiki apakah ada bukti bahwa komponen suasana hati individual seperti nafsu makan, kelelahan, dan tidur dapat menyebar melalui jaringan pertemanan," kata Rob Eyre, pemimpin penelitian dan periset statistik kesehatan masyarakat.

Peneliti menemukan, jika Anda terus-menerus dikelilingi dengan orang-orang yang ceria, maka Anda lebih mungkin untuk merasakan hal yang sama. Tapi jika teman Anda adalah sekelompok pemilik suasana hati buruk, Anda juga mungkin akan "bergabung" dengan mereka.

Baca juga: Mengapa Jalan Santai Membuat Suasana Hati Lebih Baik

Ilustrasi bad moodAndreyPopov Ilustrasi bad mood
Meskipun depresi tidak sepenuhnya terbukti menular dalam penelitian ini, namun temuan ini dinilai berguna dalam pengobatan maupun pencegahan depresi, kata rekan penulis studi profesor Frances Griffiths dari Warwick Medical School.

"Memahami bahwa komponen suasana hati dapat menyebar secara sosial, maka diharapkan dapat menjadi target utama intervensi sosial dalam mengurangi risiko depresi, dan target sekunder dalam mengurangi suasana hati negatif," kata Griffiths.

Jadi, jika Anda tidak tahu mengapa Anda sering mengalami suasana hati yang buruk, lihat-lihat apakah ada rekan yang lebih dulu merasakannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com