Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 18/10/2022, 19:41 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Masturbasi merupakan bagian dari kehidupan seks kebanyakan orang, bahkan ketika mereka telah menikah.

Namun, masih banyak orang yang beranggapan bahwa masturbasi merupakan suatu bentuk perselingkuhan terhadap pasangan.

Padahal, orang melakukan masturbasi bisa jadi karena ingin menghilangkan stres atau hanya karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk berhubungan seks.

Masturbasi masih dianggap sebagai hal yang tabu di kalangan masyarakat, oleh karena itu, studi mengenai masturbasi masih sangat sedikit.

Tetapi, kita masih bisa mengetahui fakta-fakta seputar masturbasi dari beberapa studi yang ada, yaitu:

Baca juga: Adakah Kaitan antara Masturbasi dan Disfungsi Ereksi?

  • Masturbasi biasanya dilakukan oleh kaum remaja
  • Pria lebih sering melakukan masturbasi dibandingkan dengan wanita (rata-rata 2-4 kali per bulan untuk wanita dan 4-9 kali per bulan untuk pria)
  • Banyak orang yang mempelajari tubuhnya sendiri dengan masturbasi
  • Suatu alternatif yang aman untuk menghindari penularan infeksi alat kelamin
  • Membantu orang yang tidak memiliki pasangan untuk mempertahankan fungsi dan ekspresi seksualnya
  • Menyediakan tempat untuk melepaskan hasrat seksual bagi individu ketika pasangannya sedang tidak tertarik untuk melakukan seks

Selain itu, seperti yang dilansir Medicaldaily.com, masturbasi dapat mempersiapkan wanita untuk efek menopause, bahkan sebelum mereka mencapai usia 40 tahun, tanpa bergantung dengan obat-obatan apa pun.

Baca juga: Melihat Anak Masturbasi, Bagaimana Orangtua Bersikap?

Nyatanya, masturbasi dapat membantu wanita untuk tetap aktif secara seksual, begitu juga untuk pria karena masturbasi dapat melindungi serabut saraf dan pembuluh darah yang bertanggung jawab dalam fungsi ereksi.

Kekhawatiran saat pasangan masih masturbasi

Panelis Ricky Shetty menjelaskan, bukan hanya tindakan fisik, namun masturbasi juga dapat masuk ke dalam ranah psikologi.

Hal tersebut disebabkan oleh apa yang dipikirkan seseorang ketika masturbasi, apakah ia sedang berkhayal melakukan hubungan dengan suami/istrinya sendiri, dengan bintang film, atau dengan orang lain yang ia kenal.

Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran pada pasangannya yang telah berkomitmen untuk saling mencintai hingga maut memisahkan.

Baca juga: Masturbasi Bersama Pasangan, Apa Manfaatnya untuk Kesehatan?

ilustrasi masturbasiIPGGutenbergUKLtd ilustrasi masturbasi
Selain itu, dikhawatirkan bahwa suami/istri yang senang melakukan masturbasi melihat seks hanya sebagai kegiatan fisik belaka, bukan sebagai ekspresi keintiman terhadap pasangan.

Seperti yang kita ketahui, keintiman sering diekspresikan melalui hubungan seks, dan hal tersebut dapat memengaruhi diri kita secara fisik, emosional, maupun spiritual.

Dr. Fran Walfish, ahli psikoterapi Beverly Hills, yang juga penulis The Self-Aware Parent menyatakan bahwa pria mudah terobsesi dengan masturbasi dan lebih mudah beralih dari hubungan seks karena masturbasi adalah cara mudah untuk melepaskan hasrat seksualnya.

Baca juga: Seberapa Sering Sebaiknya Pria Mengalami Ejakulasi?

Masturbasi bukan tanda selingkuh

Menurut Anne Semans, salah satu penulis Sexy Mamas: Keeping your sex life alive while rising kids, masturbasi tidak dihitung sebagai selingkuh.

Namun, janganlah berpikir bahwa berhubungan seks dan masturbasi merupakan hal yang berbeda.

Halaman:
Baca tentang
Sumber


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com