Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2017, 21:23 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Kita semua pernah merasa sangat senang ketika berlibur menuju tempat yang indah dan menarik. Tapi tiba-tiba hal buruk menimpa: hidung mulai mampet, kepala pusing, demam, bahkan tidak bisa mengangkat kaki dari tempat tidur.

Entah itu terjadi di awal perjalanan atau sepulangnya, sakit dalam perjalanan sudah menjadi hal yang umum dan jelas bisa membuat liburan berantakan.

Menurut Dr Tania Dempsey, MD, dari Armonk Integrative Medicine, kondisi batuk, pilek, atau flu itu bisa berawal dari stres dan kelelahan.

"Anda mungkin tidak suka terbang, lalu stres saat mengatur barang-barang dan proses keberangkatan yang rumit, lalu harus tidur di kasur, hotel dan kota yang asing. Belum lagi soal perbedaan zona waktu yang menyebabkan kurang tidur. Itu memudahkan Anda terserang penyakit," kata dr Tania.

Nah berikut 10 hal yang menurut Dempsey merupakan faktor penyebab Anda sakit setelah melakukan perjalanan.

1. Stres

Stres merupakan penyebab utama sakit. Lebih khusus lagi, Dempsey mengatakan bahwa, stres menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita lebih sulit untuk melawan flu dan infeksi lain yang dihadapi saat bepergian.

Baca juga: Mengapa Habis Liburan Justru Stres?

2. Paparan kuman

Perpaduan antara stres dengan kondisi bandara dan pesawat yang padat menjadi tempat terbaik bagi kuman untuk berkembang biak. "Sedikit hembusan kecil dari pernapasan orangb yang terinfeksi merupakan cara paling umum penyakit menular, dan jika Anda berada dalam jarak kurang dari dua meter, maka beresiko untuk menghirupnya," kata Dr Rita Sharma dari UC Health.

3. Kelembaban rendah

Perputaran udara di kabin menghasilkan kelembaban rendah. "Hal ini dapat menyebabkan saluran hidung kering, dan mengurangi kemampuannya untuk memblokir partikel udara yang berbahaya," kata Sharma.

4. Moda transportasi

Jika kita bepergian menggunakan transportasi umum (kereta api, bus, dll), maka kita lebih mungkin berhubungan dan bersentuhan dengan orang lain yang sakit. Dalam alat transportasi itu Anda tidak bisa menjauhi mereka, jadi jika mereka bersin atau batuk, Anda berada dalam situasi berisiko," kata ahli penyakit menular UC Health Dr. Michelle Barron.

Belum lagi kuman yang menempel di kursi, pegangan tangan, atau tempat lain yang menunggu untuk bersentuhan dengan tangan kita. "Sekali ia menempel di tangan Anda, dan kemudian Anda menyentuh wajah (saat hidung atau mata gatal), kuman ini dapat masuk ke dalam mukosa dan dapat menyebabkan infeksi," kata Barron.

5. Pilihan yang buruk

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com