Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2017, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Desainer kenamaan Indonesia Denny Wirawan kembali mengangkat keindahan Batik Kudus dalam peragaan busana bertajuk "Wedari". Ia memadukan fashion, budaya, teknologi, dan musik, dalam sebuah pertunjukan yang menarik.

Bertempat di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempsinki Jakarta pada 28 September malam, Wedari tampil sebagai pagelaran busana yang penuh harmoni. Berbagai elemen seni dipadukan, mulai dari budaya, tarian, tata panggung, video mapping, hingga musik tradisional Kudus dan Jawa Tengah yang diciptakan oleh Yovie Widianto.

Denny menampilkan 93 look busana dari label Balijava yang bisa dikenakan perempuan muda atau pun matang. Balijava yang diciptakan pada 2008 merupakan lini label milik Denny yang selalu menggunakan bahan kain Indonesia dalam koleksi-koleksinya.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renita Adrian bersama dengan Desainer Denny Wirawan.Dok Denny Wirawan Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renita Adrian bersama dengan Desainer Denny Wirawan.
Pagelaran busana ini juga menandai 20 tahun Denny berkiprah di dunia fashion. Denny bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation untuk mengangkat kembali kejayaan Batik Kudus.

Batik kudus yang memiliki motif dan warna khas flora dan fauna menginspirasi Denny untuk membuat rancangan bersiluet elegan.

Dalam konferensi pers yang digelar sebelum fashion show, Denny mengungkapkan butuh waktu sekitar setahun untuk menyiapkan "Wedari" ini.

"Yang spesial dari Wedari adalah saya terlibat dari awal terhadap pemilihan dan pembuatan batik motif Kudus. Bersama dengan Agam Riadi, kolektor batik, dan pembatik Kudus, kami menggali motif-motif asli batik Kudus yang pernah dibuat pada tahun 1920-an," kata Denny.

Pada sekuen pertama show, yakni Sekar Murni, Denny menampilkan keindahan bordir dari Kudus. Menurut dia, selain batik sebenarnya Kota Kudus juga terkenal akan bordirnya. "Cirinya teknik rancang bordir yang halus karena menggunakan mesin jahit kecil," ujarnya.

Batik Kudus yang memiliki ciri khas kehalusan dan kerumitan isen-isen ini tampil menawan dalam busana siap pakai dan busana siap pakai madya yang ia tampilkan di sekuen kedua sampai empat.

"Pada motif lereng dan geometrikal bisa lurus, tapi yang motif ombak-ombak lebih berat karena tiap garis berisi isen-isen yang berbeda. Ini cukup merepotkan para pembatik," terangnya.

Koleksi gaun malam bermotif Batik Kudus rancangan Denny Wirawan.Dok Denny Wirawan Koleksi gaun malam bermotif Batik Kudus rancangan Denny Wirawan.
Selain batik berwarna cerah, Denny juga menyiapkan koleksi batik menggunakan warna dasar hitam untuk memberi nuansa mewah. Busana-busana tersebut makin terlihat berkelas dengan motif flora dan fauna seperti burung merak dan kupu-kupu.

Keseluruhan penampilan para model dalam pagelaran busana Wedari ini dipercantik dengan sentuhan koleksi terbaru dari dua brand perhiasan asal Indonesia, yaitu Epajewel dengan gayanya yang edgy dan Tulola Jewelry dengan karakter lebih klasik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com