Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurangi Karbohidrat Atau Menambah Protein, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 02/10/2017, 05:28 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Diet rendah karbohidrat merupakan salah satu jenis diet yang paling populer dijalani untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan, sekaligus mencegah obesitas. Kunci kesuksesan diet ini adalah mengganti asupan karbohidrat dengan memperbanyak makan makanan protein tinggi yang berasal dari daging, ikan, telur, serta kacang-kacangan.

Banyak yang percaya kalau karbohidrat adalah penyebab utama dari kenaikan berat badan. Padahal tidak selalu demikian. Karbohidrat termasuk zat gizi makro yang memang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak untuk menghasilkan energi.

Tapi memang, karbohidrat adalah sumber makanan yang cenderung mudah untuk dikonsumsi dalam porsi banyak dan berlebihan. Apalagi jenis karbohidrat sederhana yang dapat membuat Anda cepat lapar.

Sementara itu, makanan protein tinggi dapat menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama karena dipecah lebih lama dalam sistem pencernaan, tidak seperti karbohidrat. Protein juga dapat menjaga kadar gula darah Anda tetap stabil sehingga dapat menghindari rasa lapar yang berlebih.

Baca juga: Ini yang Terjadi Jika Kita Menghindari Karbohidrat

Hal ini telah terbukti dalam berbagai penelitian. Salah satunya, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics. Pada jurnal tersebut dikatakan bahwa protein memiliki kemampuan untuk mengaktifkan hormon yang mengatur rasa kenyang di dalam tubuh. Jadi, ketika protein dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka hormon penahan lapar yang dihasilkan juga banyak.

Kekurangannya, tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama dan harus bekerja lebih keras untuk mengolah protein menjadi energi daripada saat mengolah karbohidrat.

Baik protein dan karbohidrat, keduanya adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi yang perlu dipahami dan diingat betul, semua makanan yang Anda makan, entah itu yang mengandung karbohidrat, protein, atau lemak, semuanya akan membuat berat badan naik jika dikonsumsi berlebihan.

Protein yang berasal dari daging atau sumber hewani mengandung lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kolesterol tubuh Anda meningkat.

Selain itu, pola makan yang seperti ini dapat menimbulkan risiko osteoporosis di kemudian hari. Dalam jurnal  American Journal of Clinical Nutrition disebutkan, berlebihan mengonsumsi makanan protein tinggi dapat mengurangi massa tulang, sehingga tulang mudah rapuh dan akhirnya memicu osteoporosis. Terlalu banyak asupan makanan protein juga dapat menimbulkan penyakit ginjal.

Baca juga: 7 Bahaya Kelebihan Protein

Untuk mendapat dan mempertahankan berat badan ideal lewat diet kuncinya hanya satu: asupan gizi yang seimbang. Tak apa jika Anda ingin mengurangi makan karbohidrat. Asalkan, masih tetap memenuhi kebutuhan normal. Karbohidrat dibutuhkan sebanyak 40-60% dari total kalori per hari. Bila Anda ingin meminimalkannya hingga 40%, tidak masalah.

Selain itu, Anda juga bisa memilih jenis karbohidrat yang efeknya hampir sama dengan protein, dapat memberi efek kenyang yang lebih lama.

Contoh karbohidrat yang bisa membuat perut Anda kenyang lebih lama, yaitu karbohidrat yang mengandung serat. Jadi, Anda bisa mengakali perut Anda yang sering kelaparan itu dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks yang penuh serat, seperti nasi merah, roti gandum, dan whole grain.

Jangan lupakan karbohidrat dari buah-buahan serta sayuran yang juga bisa Anda andalkan ketika sedang berdiet. Perbanyak juga asupan protein dari sumber protein nabati yang lebih sehat untuk mengimbangi asupan daging-dagingan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com