Badan dunia itu memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia. Dan itulah sebabnya mengapa tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Walau batik sejatinya merupakan teknik pembuatan kain dengan perintang warna menggunakan malam (lilin), namun masyarakat awam lebih mengenal batik sebagai kain dengan corak dan motif yang khas.
Semua kain yang memiliki motif seperti motif batik kemudian disebut sebagai batik. Padahal banyak sekali di pasaran kita jumpai kain bermotif batik yang tidak dibuat dengan cara membatik. Kain-kain itu tidak dibuat dengan menggambar, menitik, atau memberi warna dengan menutupi bagian yang tidak ingin diwarnai dengan warna tertentu, melainkan dicetak menggunakan mesin.
Padahal menurut teknik pembuatannya, yang dimaksud dengan batik meliputi:
Pada batik, penggunaan terlalu banyak warna berarti pengerjaan yang lebih lama karena harus menutup motif berulang-ulang setiap kali akan memberi warna baru. Karenanya beberapa perajin menggunakan cara colet untuk bagian-bagian tertentu.
Nah, cara-cara pembuatan di atas akan menghasilkan batik yang “tidak sempurna” alias ada perbedaan antar motif atau besar kecilnya garis dan titik.
Sementara kain motif batik yang dibuat dengan mesin –sering dipasarkan sebagai batik printing atau printed batik—kebanyakan menghasilkan motif seragam yang “tanpa cacat”.
Pada kain batik yang benar, kita akan menemukan motif atau garis yang tidak konsisten besar kecilnya dan bentuknya karena lilin atau malam yang luber. Selain itu, bagian belakang kain akan menunjukkan sisa-sisa pengerjaan, berupa warna yang tembus dan lainnya.
Sementara pada kain bermotif batik atau batik printing, motifnya bakal terlihat sangat halus dan rapi. Sedangkan dibalik kain umumnya tidak terlihat adanya bekas warna alias mulus. Oleh karenanya, walau kelihatannya indah, namun batik printing harganya lebih murah karena merupakan cetakan mesin.
Meski demikian, untuk mata awam, beberapa batik printing sulit dibedakan dari batik asli karena dibuat menggunakan pola batik aslinya, sehingga beberapa “kesalahan” tercetak pula dalam kain tersebut, dan dibutuhkan kejelian saat membedakannya.
Oleh karenanya, bila di Hari Batik ini Anda ingin merayakan budaya batik dengan mengenakan batik, maka pastikan yang Anda pakai adalah batik, bukan kain bermotif batik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.