Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Penyakit Jantung Dipengaruhi Tingkat Pendidikan?

Kompas.com - 10/10/2017, 05:28 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Salah satu faktor sosioekonomi yang memengaruhi risiko penyakit jantung yaitu tingkat pendidikan.

Pendidikan dianggap dapat memiliki dampak pada kesehatan seseorang, seperti pengaruh pada perilaku hidup yang lebih sehat, kondisi pekerjaan yang lebih baik, dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Penelitian terbaru menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang juga memiliki kaitan dengan risiko mereka untuk terkena penyakit jantung.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh dr. Yasuhiko Kubota di Universitas Minnesota, mengevaluasi hubungan antara tingkat pendidikan seseorang dengan risiko penyakit jantung dan menilai bagaimana hubungan kedua variabel tersebut dengan faktor sosioekonomi lainnya. Mulai dari pendapatan, pekerjaan, hingga pendidikan orangtua.

Penelitian ini melibatkan 14 ribu penduduk Amerika berusia 45 sampai 65 tahun yang diamati selama 26 tahun, tepatnya dari tahun 1987 hingga 2013.

Menurut penelitian tersebut, laki-laki dan perempuan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah akan memiliki risiko terkena penyakit jantung lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan seseorang dapat berpengaruh terhadap kesehatannya di masa mendatang.

Baca juga: Tak Cuma Nyeri Dada, Ini Ciri-ciri Lain Tanda Jantung Bermasalah

Risiko penyakit jantung vs pendidikan

Pada laki-laki, risiko untuk terkena penyakit jantung berkisar antara 59 persen pada mereka yang memiliki pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan sekitar 42 persen pada orang yang telah menyelesaikan pendidikan pascasarjana (S2).

Sedangkan, risiko penyakit jantung untuk perempuan yaitu sebesar 51 persen pada mereka yang memiliki pendidikan SD dan 28 persen pada perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan pascasarjana.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin rendah risiko untuk terkena penyakit jantung.

Studi sebelumnya menemukan bahwa faktor sosioekonomi lainnya, seperti pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan orang tua juga turut berhubungan dengan risiko terkena penyakit jantung.

Tetapi, peneliti menyatakan bahwa seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi tetap akan memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, tidak tergantung pendapatan atau pekerjaan yang dimilikinya maupun pendidikan orangtuanya.

Baca juga: Mengapa Obesitas Memicu Penyakit Jantung?

Pengaruh pendidikan terhadap kesehatan

Para peneliti mengatakan bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi beberapa faktor yang turut berdampak pada risiko penyakit jantung, misalnya merokok dan obesitas. Orang-orang dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki kesadaran akan kesehatan yang lebih baik, misalnya tidak merokok dan makan makanan yang lebih sehat, sehingga dapat menurunkan risiko untuk terkena penyakit jantung.

Tingkat pendidikan yang baik juga memiliki dampak kesehatan jangka panjang karena dapat memengaruhi kualitas pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, dan pilihan makanan seseorang.

Walaupun demikian, tidak bisa dipastikan bahwa seseorang dengan pendidikan tinggi akan memiliki gaya hidup yang lebih sehat. Karena itu, setiap orang perlu mengetahui berbagai faktor risiko penyakit jantung dan belajar menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur! Ketahui 5 Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com