Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Makan Buah?

Kompas.com - 11/10/2017, 05:18 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

Mengonsumsi seporsi salad buah lengkap dengan dressing mungkin menjadi camilan Anda sebelum tidur. Namun hal ini tidak disarankan, karena dengan begitu tubuh kita akan bekerja menghasilkan insulin untuk menjaga kestabilan gula darah yang naik setelah mengonsumsi karbohidrat.

Naiknya insulin akan menurunkan hormon melatonin, yaitu hormon penting yang bekerja ketika kita hendak tidur. Pastikan Anda makan setidaknya 3 jam sebelum waktu tidur agar tubuh Anda dapat beristirahat dengan maksimal.

3. Saat sedang diare

Meskipun sayur dan buah baik bagi kesehatan, tetapi mengonsumsinya ketika Anda sedang diare dapat memperparah frekuensi buang air besar. Serat yang terdapat pada sayur buah membantu pencernaan menjadi lebih lancar. Hal ini tentu menguntungkan jika Anda sedang dalam kondisi sehat, namun mungkin Anda ingin menghindari hal tersebut ketika sedang diare.

Bukan berarti Anda tidak boleh makan sayur dan buah, Anda bisa memilih jenis sayur buah yang kandungan seratnya tergolong rendah sebagai alternatif.

Berbagai mitos tentang waktu yang tepat untuk makan buah

Berikut ini beberapa mitos terkait waktu yang tepat untuk makan buah.

1. “Tidak boleh makan buah di pagi hari saat perut kosong”

Hal tersebut boleh saja dilakukan. Sarapan dapat diibaratkan ‘buka puasa’ setelah kurang lebih 8 jam tidak makan apapun. Kandungan karbohidrat sederhana dalam buah dapat membantu Anda memperoleh energi Anda kembali.

Namun, sarapan yang baik menurut anjuran Kementerian Kesehatan terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak dengan jumlah yang seimbang. Sehingga, jika Anda hanya makan buah saja untuk sarapan, Anda mungkin akan cepat kembali merasa lapar.

2. “Jika hanya makan buah saja, tubuh akan lebih fokus untuk mencerna zat gizinya”

Tubuh kita bekerja secara unik, ketika makanan masuk ke sistem pencernaan, enzim yang dilepas akan sesuai dengan jenis zat gizi yang hendak dicerna. Jadi sistem pencernaan kita sudah dirancang untuk mencerna berbagai jenis zat gizi dalam satu waktu karena tidak ada satu jenis makanan yang hanya mengandung satu zat gizi saja.

3. “Mengonsumsi buah bersamaan dengan makanan lain akan membuat perut kembung”

Dekomposisi adalah proses penguraian yang terjadi karena adanya kerja bakteri. Pada saat makanan masuk ke perut kita, tidak ada enzim dan bakteri yang dapat bekerja karena lingkungannya yang bersifat asam, sehingga kurang tepat jika dikatakan buah dapat terurai terlebih dahulu dan gasnya dapat menyebabkan kembung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com