Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Orang yang Selalu Merasa Dirinya Paling Menderita di Dunia

Kompas.com - 11/10/2017, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Sebetulnya semua orang pernah menempatkan dirinya sebagai korban. Coba ingat ketika kita masih kecil, berapa kali kita menyalahkan adik atau kakak ketika terjadi pertengkaran ketika bermain?

Atau mungkin ketika sudah dewasa, berapa kali kita melimpahkan kesalahan pada teman atau rekan kerja kita, ketika terjadi masalah di kantor.

Persoalannya playing the victim hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk. Apalagi jika perilaku ini jadi kebiasaan, duh bahaya!

Apakah Anda memiliki kenalan atau mungkin diri Anda sendiri yang sering melakukan hal ini?

1. Tidak mau bertanggung jawab

Ya, seperti ciri klasik para korban pada umumnya, menganggap bahwa dirinya tidak perlu berkontribusi ketika masalah terjadi. Sebaliknya, ia akan menunjuk orang lain untuk bertanggung jawab.

2. Hidupnya sangat kaku

Karena ia percaya bahwa dia hidupnya dapat berubah melalui kemurahan orang lain. Karena itu dia terus menunggu, tanpa mau berusaha.

3. Mereka menyimpan dendam dan kebencian

Orang yang suka victim playing merasa dendam dan kebencian layaknya senjata utama jika suatu kali ada orang yang mengkonfrontasinya. Ia akan mengungkit kesalahan orang lain, ketika orang lain menilai dirinya.

4. Merasa sulit dalam komunikasi asertif, akibatnya selalu menjadi agresif

Mereka tidak percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan hidupnya, sehingga ia selalu merasa sulit memahami kebutuhan, hasrat, dan keinginannya sendiri. Ia cenderung berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

5. Sering merasa tidak memiliki kuasa untuk melakukan apa-apa

Sebenarnya ia bisa, namun ia memilih untuk menyerah saja.

6. Tidak mempercayai siapapun juga, bahkan dirinya sendiri

Ia membuat asumsi bahwa tidak ada seorang pun yang layak dipercaya di muka bumi ini.

7. Tidak pernah merasa puas

Ia tidak mengenal bahwa segala sesuatu ada batasnya, sehingga ada waktunya untuk berkata cukup.

8. Gampang untuk berargumentasi tanpa dasar

Mereka merasa adu pendapat adalah arena perang di mana ia harus selalu menyerang. Ia merasa paling benar sehingga sulit melihat sisi baik dari orang lain.

9. Mereka sering mengasihani diri sendiri, seolah orang paling tertindas di dunia.

10. Selalu membandingkan dirinya dengan orang lain

Kebiasaan ini membuatnya selalu melihat orang lain dengan cara pandang yang negatif. Tidak heran ia selalu menuntut orang lain.

11. Dia selalu merasa kekurangan seoalah hidup tidak dapat memberinya kebahagiaan. Akhirnya ia terus mengeluh dan mengeluh.

12. Suka mengkritik

Ia akan merasa senang jika ia dapat menjatuhkan orang lain dan menemukan kesalahan orang lain. Dengan melakukan hal ini, dia merasa superior.

13. Merasa dirinya paling sempurna

Ketika ia kedapatan melakukan kesalahan, ia tidak akan dapat menerima itu. Sikap yang narsistik dan arogan.

14. Meninggalkan orang-orang yang dianggapnya tidak menguntungkan dirinya.

Orang yang membiarkan kebiasaan memerankan diri sebagai korban semakin lama akan mengalami konsekuensi yang sulit, baik dalam hidup maupun hubungan.

Karena itu, orang seperti ini harus belajar untuk mengubah sikap dan dirinya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com