Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2017, 07:00 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik. Dalam hal olahraga, ternyata berlebihan berolahraga sama bahayanya dengan tidak pernah berolahraga.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Layola University Medical Center pernah menemukan bahwa seorang atlit muda yang terlalu sering melakukan olahraga ditemukan lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan atlit yang melakukan olahraga dengan waktu moderat.

Tak hanya masalah fisik seperti cedera, kelelahan, maupun masalah tidur, olahraga berlebihan (overtraining) juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan kesehatan mental.

Untuk menghindari overtraining yang membahayakan kesehatan maupun kehidupan sosial, berikut beberapa tanda ‘obsesi olahraga’ yang perlu Anda waspadai.

 Anda merasa bersalah jika tidak berlatih setidaknya selama dua jam sehari

Kecuali bila Anda adalah atlet yang memang membutuhkan spesialisasi dalam olahraga tertentu, olahraga selama 2 jam selama sehari tampak berlebihan untuk orang biasa. Cukup jadwalkan latihan selama 45 hingga 60 menit.

Olahraga lebih dari 1 jam sehari sudah membuat kadar hormon stres kortisol melonjak sementara kadar hormon pembentuk otot testosteron menurun. Sehingga, latihan berlebihan justru menjadi kontraproduktif terhadap tujuan Anda membentuk otot yang seksi. Di samping energi Anda akan habis untuk menikmati hal lain bersama rekan maupun keluarga.

Diet ketat makan tanpa lemak atau hanya makan protein dan menghindari asupan lain

Terlalu ketat untuk makan makanan "sehat" atau "bersih" berisiko membuat Anda terkena gangguan ortherexia nervosa. Gejalanya ialah merasa bersalah berlebihan atau stres saat Anda melanggar peraturan makan, bahkan sampai ingin memuntahkan makanan yang dianggap tak sehat.

Gangguan makan ini kerap dialami oleh orang-orang yang terobesesi membentuk otot atau menurunkan berat badan. Nah, ketimbang terlalu obsesi pada jenis diet tertentu, lebih sehat dan membahagiakan bila Anda menyeimbangkan asupan nutrisi harian.

Bila hari ini Anda terpaksa makan “berantakan” usai menghadiri pesta, cukup jadwalkan olahraga intens keesokan harinya yang diiringi dengan diet seimbang.

Anda mulai mengorbankan waktu bersama keluarga, teman, bahkan tanggung jawab kerja demi bisa berolahraga

Bila Anda lebih “senang” berada di gym ketimbang bersama orang terdekat, mulailah untuk merenungkan jadwal latihan Anda. Sebab, semakin sedikitnya waktu bersosialisasi akibat jadwal latihan padat bisa menyebabkan kelelahan mental, cepat atau lambat. Anda berisiko mudah cemas, marah, dan gangguan emosi tidak stabil lainnya.

 Di gym, Anda mulai mengabaikan rasa sakit demi kepuasan mencapai target latihan

Jika Anda mengalami cedera atau nyeri, hindari untuk latihan berat, lakukan latihan berupa jalan santai saja. Bila dipaksakan, umur olahraga intens Anda bisa berakhir di pertengahan usia 30an atau 40an.

Anda mengalami kelelahan fisik namun hanya menganggapnya sebagai bagian dari latihan

Nyeri otot atau sendi yang mengganggu aktivitas, sakit kepala, imunitas buruk (sering pilek dan sakit tenggorokan), insomnia, dan merasa lelah, bahkan setelah beristirahat, bisa membuat Anda mengalami penurunan efektivitas latihan.

Jadi, pastikan selalu mengambil dua hari libur seminggu atau bahkan lebih dari itu setelah tiga bulan berlatih keras. Sebab, overtraining bukannya membuat Anda semakin kuat melainkan menjadi lebih lemah dan buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com