Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2017, 18:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Radikal bebas berbentuk molekul yang jumlah elektronnya kurang sehingga bersifat sangat reaktif dan merusak sel sehat di sekitarnya. Sel-sel sehat yang dipengaruhi oleh radikal bebas akan menghancurkan dirinya sendiri sehingga memicu terjadinya penyakit-penyakit.

Antioksidan berfungsi sebagai pendonor elektron untuk menetralkan sifat reaktif dari radikal bebas sehingga mencegah rusaknya sel.

Menurut penelitian yang dilakukan di Food Science and Toxicology Department Ithaca New York, antioksidan yang terdapat dalam satu buah apel setara dengan antioksidan yang terdapat dalam 1500 mg vitamin C. Makanlah apel bersama kulitnya, karena kebanyakan antioksidan yang terdapat pada apel berada di kulitnya.

3. Serat

Tiap 100 gram apel mengandung serat sekitar 2 hingga 3 gram. Serat terbukti dapat melancarkan kerja sistem pencernaan, tetapi tidak hanya itu, konsumsi serat juga berefek pada menurunnya kadar lemak dalam darah.

Ini berhubungan dengan adanya pektin, serat larut air yang banyak terdapat pada apel. Pektin bekerja sama dengan komponen fitonutrien dalam apel untuk mengontrol kadar lemak serta kadar gula dalam darah.

Ilustrasi buah apelShutterstock Ilustrasi buah apel
Makanan yang tinggi serat juga cenderung lebih mengenyangkan sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Memiliki pencernaan yang sehat, kadar lemak dan gula darah yang terkontrol, serta berat badan yang ideal dapat mengurangi risiko Anda mengidap penyakit degeneratif di kemudian hari.

4. Vitamin

Pada apel terdapat vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B1. Satu buah apel berukuran sedang (kira-kira 180 gram) mengandung 8,4 mg vitamin C. Vitamin C membantu sintesis kolagen, suatu komponen penting yang terdapat dalam tendon, ligamen, pembuluh darah, hingga kulit.

Selain itu, vitamin C berfungsi untuk memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak, terutama jaringan tulang dan gigi. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan yang dapat menangkal efek buruk radikal bebas.

Apelshutterstock Apel
Vitamin B6 dalam tubuh berfungsi untuk membantu tubuh membentuk neurotransmiter, senyawa yang bertugas menyampaikan sinyal antar saraf. Vitamin B6 juga dibutuhkan untuk pembentukan hormon serotonin dan norepinefrin.

Kedua hormon ini berperan dalam menjaga jam biologi tubuh. Tanpa vitamin B6, tubuh kita akan kesulitan menyerap vitamin B12 sehingga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi sel imun dan sel darah merah dengan baik.

Vitamin B1 atau disebut juga tiamin, dikenal sebagai vitamin anti stres karena fungsinya yang dapat memaksimalkan kerja sistem imun dan meningkatkan fungsi tubuh dalam hal mengatasi stres. Vitamin B1 juga berperan dalam suatu reaksi metabolik dan membantu tubuh memproduksi ATP yang adalah sumber energi bagi tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com