Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan Benturan Kepala Saat Berolahraga

Kompas.com - 15/10/2017, 19:14 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, benturan kepala dianggap sebagai risiko yang wajar, terutama jika terjadi dalam sebuah olahraga kontak fisik. Padahal cedera kepala sangat berbahaya. Banyak cedera kepala yang terkait dengan olahraga menyebabkan cacat permanen, kerusakan otak, atau bahkan lebih fatal lagi.

Cedera otak traumatis adalah penyebab utama kematian dalam kecelakaan yang berhubungan dengan olahraga, seperti yang dialami kiper Persela Lamongan, Choirul Huda.

Choirul meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).

Menurut pihak RSUD dr Soegiri, Lamongan, yakni dr Zaki Mubarok, Huda meninggal akibat mengalami benturan di kepala.

"Choirul Huda disinyalir meninggal karena benturan di kepala dan leher," kata dr Zaki, Minggu (15/10/2017).

Baca juga: Berbenturan Saat Bermain, Kiper Persela Choirul Huda Meninggal Dunia

Apa itu cedera kepala?

Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak dan memar otak adalah dua jenis yang paling umum dari cedera otak terkait olahraga.

Menurut Brain Injury Association of America, lima kegiatan utama yang bertanggung jawab untuk gegar otak pada anak dan remaja usia 5 sampai 18 tahun termasuk bersepeda, basket, kecelakaan di taman bermain, dan sepak bola.

Dua jenis cedera otak yang paling umum

1. Gegar otak

Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis yang terjadi ketika otak tersentak atau terguncang cukup keras sehingga membentur dinding tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet saling bertubrukan atau ketika seseorang jatuh dan terantuk kepalanya.

Gegar otak juga bisa terjadi sebagai hasil dari pukulan kepala dari benda tumpul atau peralatan olahraga. Dalam sepakbola, menyundul bola pun tak lepas dari risiko gegar otak.

Tapi Anda tak harus mengalami benturan di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan keras di tempat lain di tubuh dapat menciptakan gaya cambukan yang cukup kuat untuk menggoncangkan otak.

Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal otak.

2. Memar otak

Memar otak adalah lebam akibat perdarahan yang mengendap tidak normal di luar pembuluh darah dan membeku, mengakibatkan bengkak. Tengkorak retak adalah satu lagi tipe cedera kepala yang dapat memengaruhi otak.

Jika seseorang mengalami keretakan tengkorak kepala, serpihan kecil dari tengkorak bisa menusuk tulang dan menyebabkan perdarahan. Cedera seperti ini menghancurkan, merobek, dan menggeser jaringan otak halus. Cedera otak penetrasi adalah yang paling mengancam kehidupan, dan jenis yang paling fatal dari segala jenis cedera otak.

Semua jenis cedera otak adalah kejadian unik. Otak dapat menerima beberapa jenis cedera tergantung pada jenis dan seberapa kuat pukulan yang diterima oleh kepala. Satu jenis cedera kepala tertentu dapat memengaruhi satu area fungsional otak saja, atau meliputi daerah lain di sekitar area benturan, atau semua bidang otak.

Apa saja tanda dan gejala cedera kepala traumatik?

Tergantung dari tingkat keparahannya, cedera otak akibat benturan kepala berkisar dari ringan hingga parah. Tanda dan gejala klasik dari gegar otak, termasuk:

  •     Kebingungan
  •     Depresi
  •     Pusing atau masalah keseimbangan
  •     Penglihatan ganda atau buram
  •     Merasa pening, goyah, terhuyung-huyung
  •     Kelelahan
  •     Sakit kepala
  •     Hilang ingatan
  •     Mual
  •     Sensitivitas terhadap suara atau cahaya
  •     Sulit tidur
  •     Sulit berkonsentrasi dan mengingat

Ilustrasi menahan bola dengan kepalaViktorCap Ilustrasi menahan bola dengan kepala
Cedera otak traumatik ringan hanya didiagnosis ketika ada perubahan status mental (hilang kesadaran, bengong, kebingungan) pada saat cedera terjadi. Indikasi bahwa cedera kepala lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:

  •     Perubahan ukuran pupil
  •     Keluar cairan bening atau darah dari hidung, mulut, atau telinga
  •     Kejang
  •     Fitur wajah berubah
  •     Memar di wajah
  •     Keretakan tengkorak atau wajah
  •     Kerusakan pendengaran, indera pencium, perasa, dan penglihatan
  •     Ketidakmamuan untuk menggerakkan satu atau lebih tungkai tubuh (tangan, kaki, leher)
  •     Mudah marah
  •     Pusing
  •     Hilang kesadaran (bisa sangat singkat, beberapa detik hingga menit, atau berjam-jam)
  •     Laju pernapasan rendah
  •     Gelisah, teledor, koordinasi anggota tubuh berantakan
  •     Sakit kepala parah
  •     Bicara cadel atau penglihatan kabur
  •     Leher terasa kaku atau muntah
  •     Gejala (apapun) semakin parah setelah pemulihan tahap awal
  •     Pembengkakan di area benturan
  •     Muntah-muntah yang konsisten

Ilustrasi menyundul bolaIngram Publishing Ilustrasi menyundul bola
Seseorang tidak selalu kehilangan kesadaran ketika mengalami gegar otak. Efeknya bisa terlihat langsung, atau mungkin tidak akan muncul sampai berjam-jam atau bahkan berhari-hari kemudian.

Gegar otak dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang yang serius dan memengaruhi pemikiran, sensasi, bahasa, atau emosi. Cedera otak juga dapat menyebabkan epilepsi dan meningkatkan risiko untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan gangguan otak lain yang menjadi lebih umum dengan bertambahnya usia.

Bagaimana cara mengatasi cedera kepala saat berolahraga?

Mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin penting untuk setiap jenis cedera berpotensi sedang sampai berat. Cedera yang tidak terdiagnosis dan tidak menerima perawatan yang tepat dapat menyebabkan cacat dan kerusakan jangka panjang.

Perlu diingat bahwa meskipun kematian dari cedera olahraga termasuk jarang, cedera otak adalah penyebab utama kematian yang berhubungan dengan olahraga.

Jika Anda mengalami gegar otak atau menduga bahwa orang lain mengalaminya, langkah yang paling penting untuk dilakukan adalah untuk mencegah cedera lebih lanjut. Hentikan aktivitas dan beri tahu orang lain bahwa Anda mungkin telah terluka. Kemudian dapatkan perhatian medis.

Jika Anda bermain sebagai bagian dari tim, minta untuk dibawa keluar dari lapangan dan beri tahu wasit/pelatih apa yang terjadi. Jika sesama pemain memiliki tanda-tanda seperti kebingungan atau tiba-tiba hilang koordinasi, pastikan untuk melaporkan hal ini kepada pelatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com