Amburadulnya etika semakin nampak saat para pengobat non medik kian nekad membuat klaim.
Bahkan, menyelenggarakan ‘seminar kesehatan’ lengkap dengan sertifikat yang entah gunanya buat apa – yang semoga bukan jadi modal kenekadan baru lagi ‘pengobat dadakan’ untuk buka lapak cari uang .
Di saat yang sama, pemerintah tidak mampu ‘multi tasking’. Seperti menambal genting bocor di mana-mana.
Urusan obat ilegal dan napza belum selesai, masih harus menangani hal yang semestinya sudah berjalan sesuai aturan (yang ada, tapi tidak pernah dibaca).
Apa yang kita lihat barulah sebuah puncak gunung es satu masalah dari beragam gunung es masalah lainnya.
[Baca juga: Buas Menumpas: Introspeksi yang Mati]
Wajah kengerian apa yang akan terjadi pada bangsa ini baru akan nampak wujudnya sepuluh-dua puluh tahun mendatang.
Jika kita tidak sama-sama menyadari ada hal-hal yang segera harus dibereskan, maka dunia pengobatan akan selamanya babak belur walaupun tetap seksi.
Begitu seksinya sehingga mudah dilacurkan, menjadi iming-iming orang yang berharap akan kesembuhan atau minimal untuk hidup lebih lama lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.