Memaki ternyata mengaktifkan bagian otak tertentu yang tidak ditempati kata lain. Bahkan menurut Byrne, memaki bisa membantu penderita stroke untuk belajar bicara kembali.
“Bila seseorang mengalami stroke di sisi kiri otaknya, ada kemungkinan ia akan kehilangan kemampuan bicara,” ujarnya. Namun karena memaki melibatkan bagian otak yang mengatur emosi dan bahasa, maka kemampuan bicara itu lebih mudah dipulihkan. “Banyak pasien otak yang bisa mengekspresikan kata makian dengan jelas,” kata Byrne.
Pasien-pasien ini tidak bisa mengucapkan kalimat “saya marah” atau “saya gembira”. Tapi mereka bisa mengucapkan makian.
4. Memerlukan kecerdasan
Pernah ada anggapan bahwa memaki merupakan tanda kecerdasan seseorang. Namun hal itu tidak selamanya benar, karena banyak orang tolol juga bisa memaki, bahkan dengan gampang. Lebih tepat bila disebut bahwa memaki dengan kata yang lebih beragam namun pas pada situasinya membutuhkan kemampuan otak yang lebih cerdas.
Namun seperti halnya IQ seseorang yang tidak berubah seiring waktu, kemampuan seseorang untuk memaki juga statis. Artinya, kita tidak bisa mengajarkan seseorang untuk memaki dengan lebih kreatif pada waktu yang tepat.
Walau begitu, tidak tepat juga mengatakan bahwa hanya orang bodoh yang memiliki perbendaharaan kata makian sedikit. Nyatanya penelitian yang dilakukan Marist College tahun 2016 menemukan bahwa mereka yang lebih sering memaki akan memiliki lebih banyak kata makian. Bedanya, mereka yang cerdas mampu menciptakan dan menggabungkan kata-kata makian menjadi sesuatu yang memiliki arti unik.
Nah, jika anda ingin menyalurkan emosi negatif, memaki adalah solusi yang bisa dilakukan. Namun, kita tetap harus memperhatikan situasi dan kondisi yang tepat untuk memaki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.