Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2017, 09:59 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Mengonsumsi apel memang praktis, karena tak perlu memotong atau mengolahnya menjadi jus. Walau kandungan serat dalam apel juga terdapat pada kulitnya, tapi, apel direkomendasikan dikonsumsi tanpa kulitnya.

"Saya tidak menganjurkan orang makan apel dengan kulitnya, kecuali apel organik," kata Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ahmad Sulaeman dalam acara "Jelajah Gizi 2017" di Malang, Jawa Timur, Jumat (13/10/2017).

Ia menjelaskan, dalam kulit apel terkandung lilin yang berguna agar apel tetap terlihat segar dan tidak mudah busuk dalam proses pengiriman. Selain itu, kulit apel juga mengandung residu pestisida.

"Terutama apel impor, yang ditambahkan bukan satu jenis, ada lilin dan pestisidanya," katanya.

Lilin dalam apel sebenarnya berbeda dengan lilin biasa, karena merupakan "food grade" sehingga aman dikonsumsi.

Sementara untuk apel lokal, seperti apel Malang, dia meyakini tidak menggunakan pestiaida dan lilin. Namun, Ahmad tetap menganjurkan untuk mengupas dulu kulit apel sebelum dikonsumsi untuk menghindari residu pestisida dan juga paparan kuman dari pupuk di tanah.

"Serat apel bukan hanya di kulit. Selain itu kalau ingin dapatkan banyak serat, lebih baik dijus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com