Hasilnya peserta yang dalam seminggu melakukan aktivitas seksual mencetak skor tertinggi. Rata-rata nilai paling kuat mereka ada di tes kelancaran verbal termasuk kemampuan kognitif.
Kesimpulan studi ini pun semakin menguatkan penelitian sebelumnya pada 2016, yaitu orang tua yang aktif secara seksual memiliki skor aktif lebih tinggi pada tes kognitif daripada yang tidak aktif.
Lebih dari itu, para akademisi pun sepakat di penelitian kali ini terlihat adanya elemen biologis yang mempengaruhi aktivitas seksual dengan fungsi otak. Contoh elemen itu antara lain seperti dopamin dan oksitosin.
Dopamin adalah hormon kesenangan yang dilepaskan ketika seseorang berusaha menuju tujuan, sementara oksitosin merupakan hormon cinta yang dilepaskan terkait hubungan percintaan dan melahirkan.
"Orang-orang tidak suka memikirkan hubungan seksual para orang tua, tapi kami perlu menantang konsep pemikiran seperti itu di masyarakat. Caranya dengan memperlihatkan dampak positif aktivitas seksual yang dilakukan mereka.” ujar ketua peneliti dalam studi ini Dr Hayley Wright, dari Coventry University’s Centre for Research in Psychology, Behaviour and Achievement.
Meski dapat menguatkan kemampuan kognitif orang tua, frekuensi aktivitas seksual di kalangan mereka tidak berkaitan sama sekali dengan peningkatan kemampuan ingatan dan bahasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.