Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Baru "Sock-sneaker" yang Utamakan Kenyamanan

Kompas.com - 22/10/2017, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber GQ

KOMPAS.com - Tren gaya kasual dengan sneaker tampaknya masih akan berlanjut sampai tahun depan. Dari berbagai jenis sneaker, yang saat ini sedang populer adalah Sock-sneaker, yang menyatukan kaus kaki dengan sepatu. Anti ribet.

Sock-sneaker sebenarnya merupakan jenis sneaker yang sempat terkenal di era 70-an. Di era tersebut, desain ini dianggap paling berani meskipun belum bisa menghilangkan kebutuhan akan tali.

Awal tahun 70-an, Vans memulai debutnya dengan menerapkan desain sepatu slip-on (sepatu tanpa tali). Tapi, jenis sepatu 'slip-on' dari kanvas ini tidak seelastis sepatu kets sehingga tidak cocok saat digunakan untuk kegiatan atletik, misalnya bermain skateboard di pantai.

Di sisi lain, tahun 2016 teknologi spektrum yang diadaptasi Nike telah meluncurkan produk oleh Nike HyperAdapt 1.0 yang mempopulerkan kembali desain sepatu tahun 1989. Tetapi harganya cukup mahal dan dijual dalam stok terbatas.

Baca :10 'Old School' Sneaker yang Masih Populer

Kesenjangan tersebut akhirnya teratasi berkat hadirnya produk-produk yang elastis, awet, dan stylish. Beberapa brand yang merilis sepatu ini misalnya Flyknit atau Adidas Primeknit yang menyatukan kaos kaki dengan sneaker dalam desainnya. Merek-merek tersebut mampu mengkombinasikan antara kenyamanan dan fashion.

Sock sneaker-atau yang terkenal dengan sebutan 'snocker'- kembali berjaya di era tahun 2000 sejak hadirnya The Presto dari Nike.

Namun, di tahun 2017 ini, desain seperti The presto ini kembali muncul dengan kombinasi desain ujung yang menggunakan struktur pengikat lancip dan lebih nyaman.

Sneaker memang dirancang khusus untuk olahraga lari, namun akhir-akhir ini telah muncul desain yang menggunakan fitur sneaker untuk basket.

Tubular Doom Tubular Doom
Lebih dari 100 tahun sejak Chuck Taylor menemukan All Star dan Nike muncul dengan Air MAx, produk sepatu berikutnya mulai membentuk lompoatan raksasa untuk sneaker basket.

Contoh produk ini misalnya sneaker Adidas's Crazy Explosive yang biasa dipakai oleh atlet basket sekelas Nick Young. Sekilas, desain sepatu tersebut hanya menerapkan kaus kaki di atas sol karet dengan tiga jalur yang terbentang di atasnya.

Baca :7 Sneaker favorit Pecinta Mode

Desain sepatu tersebut tidak memiliki kulit di bagian dalam dan menerapkan sistem pengikat terstruktur, jadi tali sepatu telah terikat melalui loop rajutan kecil.

Sneaker ini terinspirasi dari desain snocker kebanyakan yang lebih mengedepankan fungsi dengan meminimalkan kebutuhan tali.

Kerapatan jahitan pada bagian atas, juga bantalan di sekitar tumit dan pergelangan kaki tidak mengurangi performa pemakainya.

Fitur desain ini juga ditiru oleh The Steph Steph Curry New Under Armour Curry 4s yang dinilai sebagai produk The Curry 3 yang gagal memenuhi ekspetasi pasar.

Terbukti cara tersebut mampu membuat produk The Steph Steph Curry New Under Armour Curry 4s habis terjual lewat website Under Armour.

Dalam ranah industri sneaker basket, produk Nike dari LeBron James menjadi yang terlaris dan berhasil menyingkirkan pendahulunya.

Jika Sang Raja masih tunduk pada penggunaan bahan kaku dan didesain untuk pertandingan, maka snocker ini adalah hal yang berbeda. Snocker memadukan teknologi untuk kenyamanan dan penampilan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GQ
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com