Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2017, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Perbedaan yang mencolok bukan mustahil untuk disatukan dan menghasilkan karya bermakna. Tiga label yang terdiri dari Avenue A, Yogiswari Pradjanti, dan Gee Batik, tampil bersama dalam peragaan busana bertajuk "Origindiversity" di Jakarta Fashion Week 2018.

Dalam konferensi pers sebelum fashion show, mereka menyebut bahwa tema "Origindiversity" dipilih untuk menggambarkan keragaman dan perbedaan yang mencolok dalam karya bisa menjadi sebuah persembahan terbaik.

Mengangkat tema "Ode to Earth", desainer Luthfi Madjid dengan label Avenue A menampilkan koleksi yang terinspirasi dari keindahan alam. "Ada yang terinspirasi dari langit, air, atau hal-hal abstrak," katanya kepada media di Jakarta (22/10/2017).

Koleksi busana bertajuk Ode to Earth dari label Avenue A.JFW 2017 Koleksi busana bertajuk Ode to Earth dari label Avenue A.
Luthfi sendiri menggolongkan koleksi Avenue A sebagai busana Gender Bender, istilah lain dari unisex karena koleksinya ini bisa dikenakan semua jenis kelamin.

"Model busana dalam koleksi Ode to Earth ini mungkin terlihat basic, tetapi detailnya tidak biasa. Misalnya cutting-nya yang tidak terstuktur dari pola yang ada," paparnya.

Cara pakai busana yang unik ditampilkan Luthfi misalnya kemeja tidak melulu harus memakai kancing di depan. Adanya tambahan kancing di sisi melahirkan bentuk baru dari kemeja yang dibalikkan.

Koleksi busana dengan motif karakter Si Nyonyah yang digambar oleh Yogiswari Pradjanti di tampilkan di Jakarta Fashion Week 2017.JFW 2017 Koleksi busana dengan motif karakter Si Nyonyah yang digambar oleh Yogiswari Pradjanti di tampilkan di Jakarta Fashion Week 2017.
Koleksi desainer Yogiswari Pradjanti mengangkat tema "Cerita Para Nyonyah". Ia menghadirkan ilustrasi dua dimensi berkarakter wanita-wanita perkotaan dengan ciri khas Indonesia yang sedang melanglang buana.

"Ada yang berkonde, pakai kebaya, atau kain panjang. Tetapi gambar yang saya buat naif, tidak serius, sehingga orang bisa melihat Indonesia yang ramah," ujar Yogiswari.

Berbeda dengan ilustrasi yang ia tampilkan di tahun 2016 dengan karakter berukuran besar, pada koleksi barunya ini Yogiswari memilih desain "Si Nyonyah" yang lebih kecil.

Sementara itu, Sugeng Waskito melalui label Gee Batik menampilkan koleksi batik kontemporer bertajuk Aksara yang memang terinspirasi dari aksara jawa.

Desainer lulusan Sekolah Institut Indonesia ini, menghadirkan pilihan busana malam yang terdiri dari gaun dengan siluet A dan terusan, dengan motif batik klasik dan kontemporer.

Sugeng memilih membatik di atas bahan sutra berwarna gelap untuk memberi kesan elegan dan "jatuh" ketika dikenakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com