"Kemeja ini dirancang untuk mereka yang aktif bergerak, jadi ukuran yang terlalu ketat di tubuh bukalah pilihan tepat," ucap Brian.
Brian juga menyatakan bahwa kemeja flanel pada dasarnya lebih cocok digunakan sebagai overshirt. Tidak terlalu longgar, namun juga tidak dirancang terlalu pas dengan bentuk tubuh.
"Jadi ide dasar pembuatan kemeja flanel ini adalah sebagai 'baju tambahan' bukan sebagai pakaian pertama yang kita kenakan di balik kulit," tambah Brian.
Sayangnya, ukuran tubuh kita cenderung berubah seiring berjalannya usia. Ini juga menjadi perhatian penting saat kita memilih kemeja flanel agar bisa kita gunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Rob Ronsenblum memaparkan bahwa kemeja flanel ini sama dengan jinns yang dirancang demi kenyamanan konsumen dan bisa dipakai dalam waktu lama.
"Konsumen selalu mengharapkan kenyamanan. Mereka tidak ingin ukuran tubuh yang berubah mempengaruhi kenyamanan dalam berpakaian. Jadi, selalu pastikan bahwa kemeja flanel anda tidak terlalu longgar atau ketat," papar Rob.
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, kita bisa menentukannya dari ukuran bahu dan lengan baju. Pastikan bahwa bagian tengah saku depan tidak menggantung (ini seperti kita menentukan ukuran pemakaian jins).
Model Sesuai
Setelah kita menemukan bahan dan ukuran yang pas, kita juga harus memperhatikan model kemeja. Penata gaya Stitch FIx, Jennifer, menyarankan agar kita juga harus memperhatikan konteks, tren, dan taste.
Brian juga mengatakan bahwa kebanyakan orang membeli kemeja yang tidak sesuai bahkan dengak kualitas yang buruk.
"Kostumer seharusnya memilih kemeja yang cocok dan kualitas yang baik," papar Brian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.