SERPONG, KOMPAS.com – Anda tentu tidak pernah membayangkan untaian buah petai bersanding dengan gerai lingerie seperti Victoria’s Secret, atau jambu dan salak dijual dekat jajaran sneakers yang sedang tren keluaran Nike maupun Adidas.
Ya, pasar buah tradisional tentu jauh dari kesan megah sebuah mal modern. Namun bukan berarti keduanya tak bisa disatukan. Dan itulah yang terjadi di Mal Aeon BSD City dalam acara “Farm to Table”.
Di sini gambaran yang barangkali di luar bayangan itu menyatu. Berbagai buah dan sayuran lokal yang dibawa oleh 22 petani dijual di antara baju-baju dan aksesoris mulai 19 hingga 29 Oktober 2017. Ini menjadi gaya hidup yang tidak hanya soal penampilan berbusana, namun juga kesehatan tubuh.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan MAPORINA untuk acara ini sebagai bentuk dukungan terhadap para petani buah dan sayur lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk impor,” ujar Alphonzus Widjaja, Direktur PT. AMSL Indonesia, Senin (23/10/2017).
Adapun para petani ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sukabumi, Cianjur, Lembang, Yogyakarta, Lebak dan lainnya.
Selain beragam sayur dan buah segar lokal, dapat ditemui juga beberapa buah langka yang sudah jarang ditemukan di pasaran, seperti alkesa, gohok, matoa, abiu, duren pelangi, kelengkeng ruby longan, buah tin, buah namnam, dan miracle fruit.
Juga ada area yang menyediakan microgreen dari Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) yang bisa diolah menjadi salad segar. Microgreen merupakan salah satu bentuk urban farming yang dikembangkan oleh MAPORINA. Hanya dengan satu kotak kecil yang diisi bibit bebas fungisida, konsumen bisa menanam sendiri di rumah dan mendapatkan sayur segar.
“Biasanya petani sekedar menjual produknya tanpa memperhatikan kemasan, display, pemilihan kualitas, atau promosinya. Di sini mereka diajarkan untuk mengemas dan menyajikan dengan baik agar menarik dan orang tertarik membelinya,” ujar Ir. Aminudin Azis, MM, Kasubdit Pascapanen Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, yang hadir dalam acara itu.
“Selain itu juga kami ingin menghadirkan pengalaman belanja yang unik, dengan menyediakan berbagai macam buah-buahan langka seperti Miracle Fruit, yang kalau kita cicipi rasa manisnya bisa tertinggal sampai 2 hari, kemudian ada buah Matoa yang dagingnya seperti rambutan tetapi rasanya seperti durian, dan lainnya,” ujar Rustandi.
Yang jelas, pengalaman unik di situ adalah merasakan berbelanja buah lokal di antara gerai-gerai yang menyediakan berbagai produk mode terbaru dan suasana bersih dan adem di mal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.