Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali ke Masa Lalu dengan Jam Tangan Klasik Tapi Modern

Kompas.com - 26/10/2017, 09:20 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber nypost.com


KOMPAS.com - Seiring tren milenial yang suka memburu jam tangan vintage, para pembuat jam pun mencoba memanfaatkannya dengan memunculkan jam tangan baru dengan desain yang mengambil unsur estetik seri-seri lama.

Beberapa model yang diluncurkan tahun ini mengkombinasikan gaya retro dan sentuhan kuno namun dilengkapi teknologi mutakhir.

TAG Heuer misalnya mengajak para pemakainya untuk memilih desain vintage yang paling diinginkan dari era Autavia di tahun 60-an untuk dibikin model barunya.

Lebih dari 50.000 orang berpartisipasi dalam voting tersebut dan memilih seri Autavia Rindt model 1996 yang pernah dipakai oleh Jochen Rindt, pembalap Formula One dari Austria yang meninggal saat balapan di Monza tahun 1970.

Jam indah ini didesain lebih besar sesuai tren modern, yakni berukuran 42 milimeter, dan dihiasi dengan logo lama Heuer, dengan warna hitam putih, tombol berbentuk jamur dan pemutar seperti mahkota.

Walau bergaya lama, namun di balik penutupnya terdapat penggerak Heuer-02 caliber automatic chronograph yang benar-benar canggih.

Baca juga : Inilah Jam Tangan Bersejarah Milik 5 Tokoh Dunia

Omega Speedmaster vintage seperti yang dipakai Buzz AldrinOmega Omega Speedmaster vintage seperti yang dipakai Buzz Aldrin
Sebelumnya, tahun 1950-an adalah masa emas kemunculan sejumlah jam tangan yang menjadi penanda sejarah. Merek-merek ternama yang sudah muncul pada masa itu, kini menampilkan kembali model-model serupa seolah mengajak kita mengenang masa enam dekade lalu .

Di Omega, mereka menggunakan teknologi tinggi untuk "menghidupkan kembali" model-model yang populer di tahun 1957, seperti Seamaster 300 (berkisar Rp 94.500.000), Railmaster (berkisar Rp 91.800.000) dan Speedmaster (berkisar Rp 97.875.000) -- yang terkenal karena astronot Buzz Aldrin memakainya saat mendarat di Bulan pada tahun 1969.

Pembeli yang ingin memilikinya mungkin harus antre karena masing-masing hanya diproduksi dalam jumlah 3.557 buah. Namun membeli ketiga seri tersebut juga bisa (harga berkisar Rp 291.600.000) dengan tali berbahan kulit yang bisa saling ditukar dan pengikat NATO yang trendy.

Baca juga : Jam Tangan yang Bukan Sekadar Penunjuk Waktu

Breitling Superocean Héritage IIBreitling Breitling Superocean Héritage II
Walau dikenal lewat jam tangan pilotnya, tahun ini Breitling memberi perhatian pada laut untuk menandai hari jadi koleksi arloji selam Superocean. Seri Superocean Héritage II baru yang dijual dengan harga antara Rp 55.012.500 - 81.540.000 itu hadir dalam dua ukuran (42 millimeter dan 46 millimeter). 

Selain itu, produk ini juga dilengkapi pilihan fitur chronograph dan dikeluarkan dalam pilihan warna hitam, biru atau silver dengan tali pengikat yang bisa diganti-ganti dan disesuaikan, termasuk tali logam khas yang dipakai pada seri aslinya.

Permukaan jam ini dihiasi logo kuno Superocean, dengan jarum penunjuk waktu berbentuk segitiga dan belah ketupat. Hal yang baru pada seri ini adalah bezel bergerigi berbahan keramik kuat yang warnanya sesuai dengan warna jam.

Rolex Oyster Perpetual Sea-Dweller rolex Rolex Oyster Perpetual Sea-Dweller
Jam legendaris untuk menyelam lainnya, Oyster Perpetual Sea-Dweller (berkisar Rp 153.225.000) keluaran Rolex, menandai ulang tahunnya yang ke 50 dengan meluncurkan versi terbaru berukuran 43 millimeter.

Jam yang bisa dibawa menyelam hingga kedalaman 1200 meter ini dilengkapi dengan kaliber baru 3235, yang di dalamnya ada 14 hak paten, bukti performa dan keandalannya.

Untuk model di hari ulang tahunnya ini, Rolex menambahkan lensa Cyclops trademark-nya untuk pertama kali di seri ini, pada bagian penunjuk tanggal, atau di sebelah angka 3.

Untuk ulang tahun yang ke 60, Piaget menandainya dengan memunculkan kembali jam tangan ultra tipis seri Altiplano berukuran 40 millimeter dalam tiga warna, biru, hijau dan abu-abu . Ketiganya diproduksi terbatas dengan jumlah hanya 260 buah.

Jam Vintage Jam Vintage
Sedangkan Van Cleef & Arpels menampilkan seri berdesain unik Cadenas Sertie dengan rantai pengikat berbentuk ular dan tombol penyetel miring. Versi asli merek ini dibuat pada tahun 1935, terinspirasi oleh Wallis SImpson, Duchess of WIndsor, dan dikenakan dalam dunia fashion.

Awal tahun ini rumah mode tersebut meluncurkan dua versi terbaru, yaitu Cadenas Rubis (dipatok dengan harga Rp 985.500.00) dan Cadenas Pavée Emeraudes. Cadenas Rubis ini terbuat dari rose gold dan batu rubi. Sedangkan Cadenas Pavée Emeraudes, dibuat dari emas putih dengan hiasan zamrud dan berlian.

Ketika tren arloji kembali menengok kejayan masa lalu dalam paduan keindahan klasik dan kecanggihan masa kini, maka Anda bisa mengenakan bagian dari legenda itu di pergelangan, sekaligus menggenggam ketepatan waktu di tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com