Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2017, 07:55 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

Namun, dari semua pegawai yang memerlukan waktu hanya 10 menit atau kurang untuk pulang-pergi ke tempat kerja, hanya satu dari empat orang yang melaporkan nyeri punggung. Waktu ekstra yang dihabiskan untuk duduk membungkuk di kursi atau saat berdiri di bus dan kereta berperan besar dalam memupuk masalah ini.

Solusinya hanya satu: usahakan untuk selalu duduk tegak, dengan dukungan tulang punggung yang baik dan kepala tegak sejajar bahu. Postur tubuh yang baik dapat membantu Anda membalikkan masalah ini, dan merupakan pilihan gaya hidup yang mengharuskan Anda untuk mengingatnya setiap hari agar menjadi kebiasaan yang otomatis.

Baca juga : Kebiasaan Penyebab Sakit Leher yang Jarang Disadari

6. Rentan depresi

Pekerja yang mengendarai kendaraan sendiri atau berangkat dengan transportasi umum dilaporkan kurang mampu untuk menikmati kegiatan sehari-hari dan memiliki lebih banyak kesulitan berkonsentrasi dibandingkan dengan pejalan kaki atau pengendara sepeda, berdasarkan sebuah studi dari University of East Anglia tahun 2014.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa skor kesejahteraan mental menurun untuk mereka yang ngantor dengan mobil gara-gara waktu yang dihabiskan di belakang kemudi meningkat. Untuk pejalan kaki, justru sebaliknya: mereka yang melakukan perjalanan ke tempat kerja dengan jalan kaki memiliki skor kesehatan mental yang lebih baik.

Selain itu, para peneliti dari University School of Medicine di Saint Louis dan Institut Cooper di Dallas juga mencatat dalam laporan bahwa orang-orang dengan kemacetan minimal 16 km setiap jalan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi terhadap depresi, stres, kecemasan, dan isolasi sosial daripada mereka yang waktu komuternya lebih singkat atau tidak berkomuter sama sekali.

Meski tidak ada banyak yang dapat Anda lakukan untuk mempersingkat atau menghilangkan waktu perjalanan, Anda dapat mengakalinya dengan melakukan sesuatu seperti mendengarkan lagu atau podcast audio yang menarik.

Anda juga mungkin bisa coba ngobrol dengan orang di sebelah. Menurut sebuah studi terbitan Journal of Experimental Psychology tahun 2014, penumpang bus dan kereta komuter melaporkan pengalaman yang lebih positif ketika mereka berkomunikasi dengan penumpang lain daripada ketika mereka menutup diri.

Baca juga : 3 Metode Relaksasi yang Ampuh Usir Stres

7. Kebahagiaan dan kepuasan hidup merosot

Ilustrasi ketinggalan busKeith Brofsky Ilustrasi ketinggalan bus
Pekerja yang kantornya jauh, biasanya lebih mudah merasa gugup dan cemas, tidak puas, depresi, dan lebih merasa bahwa hidup mereka tidak bermakna dibanding mereka yang tidak harus menghabiskan waktu lama untuk berangkat ke kantor.

Ini adalah temuan dari Office for National Statistics di Inggris yang mengamati dampak perjalanan komuter dengan kesejahteraan pribadi. Ditemukan juga bahwa setiap menit tambahan waktu perjalanan pulang-pergi ngantor membuat Anda merasa lebih buruk.

Naik bus selama 30 menit atau lebih dikaitkan dengan tingkat terendah dari kepuasan hidup dan kebahagiaan, tapi bahkan jika Anda cukup beruntung untuk bersepeda ke tempat kerja dan menikmati alam yang indah, kepuasan juga akan menurun jika jarak yang Anda tempuh terlalu panjang.

Baca juga : Ingin Bahagia Setiap Hari? Coba 4 Cara Ini

8. Paparan polusi berlebih

Dalam sebuah penelitian tahun 2007 dari warga Los Angeles, ditemukan bahwa hingga setengah dari porsi paparan mereka terhadap polusi udara berbahaya terjadi saat mereka melakukan perjalanan bolak-balik ngantor dengan kendaraan mereka.

Kata penulis studi, mengemudi dengan jendela tertutup, menggunakan udara AC yang diresirkulasi, dan mengemudi lebih lambat dari 30 km per jam bisa mengurangi paparan, tetapi tetap tidak sebanyak jika Anda memangkas waktu mengemudi.

Begitu pula dengan bersepeda ke kantor, ungkap studi asal Belanda tahun 2010. Meski demikian, manfaat bersepeda yang mampu meningkatkan kerja jantung tetap masih lebih besar dibanding risiko kesehatan dari paparan polusi udara.

Baca juga : Polusi Udara Juga Merusak Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com