Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2017, 18:09 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Tak ada yang lebih memuaskan dari keringat yang mengalir deras setelah berolahraga. Aliran endorfin membuat kita merasa siap-siaga untuk menaklukkan hari.

Namun, olahraga seringkali membuat ingin segera pergi ke dapur untuk mengatasi rasa lapar yang tiba-tiba muncul. Dan bila sedang dalam program menurunkan berat badan, makan adalah opsi terakhir setelah olahraga. Apa sih hubungan antara aktivitas fisik dan nafsu makan? Bisakah dikendalikan?

Rasa lapar adalah dorongan naluriah untuk segera mencari makanan. Jika Anda pergi dalam waktu lama setelah makan, atau makan kurang dari biasanya, ghrelin (hormon “lapar”) meningkat, mengirimkan sinyal ke otak untuk segera makan.

Hubungan antara olahraga dan rasa lapar

Sama seperti olahraga dan penurunan berat badan yang merupakan hubungan yang kompleks, begitu juga aktivitas fisik dan nafsu makan. Membakar kalori melalui olahraga membuat tubuh menginginkan makanan untuk mengisi energi yang habis. Namun, sebuah kajian ilmiah baru-baru ini menunjukkan bahwa beberapa olahraga menghabiskan energi lebih banyak daripada yang lain—sehingga berpotensi lebih besar untuk merangsang lapar.

Bagaimana mengatasi rasa lapar itu?

Rasa lapar yang tinggi bukan berarti harus melupakan rutinitas kebugaran. Olahraga selama 20 sampai 30 menit sehari sangat penting bagi kesehatan. Sebagai gantinya, coba tips berikut ini:

- Tetap terhidrasi: Tubuh Anda biasanya salah mengartikan rasa haus menjadi rasa lapar. Jadi, jika tidak hati-hati, keringat berlebih bisa membuat kita berpikir bahwa perlu makan, padahal butuh air. Pastikan terhidrasi sebelum, selama dan setelah berolahraga, untuk menghindari  salah mengartikan.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
- Intensitas: Masuk akal jika kita mengira semakin banyak kalori yang dibakar, rasa lapar makin besar, bukan? Faktanya, olahraga dengan intensitas lebih tinggi dapat menekan nafsu makan (setidaknya untuk sementara); sedangkan olahraga dengan intensitas rendah (seperti pilates) memicu produksi ghrelin yang meningkat.

Mengapa? Aktivitas fisik yang intensif memicu volume darah dan energi yang lebih tinggi untuk dialihkan ke otot, jantung dan paru-paru. Dengan kata lain, semakin banyak darah yang keluar dari usus, semakin sedikit kelaparan yang akan dirasakan. Tapi ini bukan berarti harus menunggu rasa lapar untuk kembali mengisi bahan bakar. Ingat, selalu mengonsumsi makanan ringan pasca olahraga yang mengandung karbohidrat dan protein seimbang sekitar 30 menit - 1 jam setelah olahraga.

(Baca halaman berikut untuk mengetahui pengaruh durasi olahraga terhadap besar kecilnya nafsu makan)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com