Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2017, 08:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda penggemar jus, kemungkinan Anda akan memilih minuman ini untuk memulai hari. Di Amerika, jus jeruk menjadi favorit minuman sehat yang dikonsumsi saat sarapan.

Meski begitu, minuman yang menyegarkan ini sebenarnya mengandung gula yang tinggi. Terutama jika kita membeli produk jus jeruk siap minum. Nah, ketahui apa saja fakta yang perlu kita tahu tentang segelas jus jeruk dan susu.

Jus jeruk
Sisi positif: Segelas jus jeruk dengan volume sekitar 8 ons mengandung 110 kalori. Minuman ini juga kaya akan vitamin C, antioksidan kuat yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari, dan juga otak dari polusi udara atau lingkungan.

Sisi negatif: Terlalu sering mengonsumsi jus jeruk sebenarnya berdampak buruk bagi enamel gigi. Menurut sebuah penelitian, orang yang minum jus jeruk setiap hari mengalami penurunan kekerasan enamel sampai 84 persen. Minuman buah lain juga memiliki efek yang sama.

"Kami memilih jus jeruk dalam penelitian ini karena ini adalah jus paling poluer. Tetapi kebanyakan buah punya tingkat keasaman (pH) di bawah 4 (yang sangat asam), untuk mencegah pertumbuhan bakteri," kata peneliti Yanfeng Ren, PhD.

Ia mengatakan, jus cranberry memiliki tingkat keasaman lebih tinggi lagi. Yang lebih buruk adalah minuman energi dan soda, yang kadar pH-nya bisa di bawah 2,6.

Dari perspektif lingkungan, jus jeruk juga tidak terlalu "hijau". Produsen terbesar jeruk adalah Brazil atau pun China, yang berarti buahnya telah melalui perjalanan jauh sebelum sampai di meja makan kita. Perkebunan jeruk juga membutuhkan pupuk dan pestisida.

Ilustrasi konsumsi susu.Thinkstockphotos Ilustrasi konsumsi susu.

Segelas susu
Sisi positif: Dalam segelas susu terdapat 20 persen asupan protein yang dibutuhkan tubuh, dan juga kalsium. Penelitian menunjukkan, orang yang minum susu di pagi hari cenderung tidak makan berlebihan saat makan siang. Penyebabnya karena rasa puas alami dari protein. Kalsium juga membantu mengatur hormon yang mengendalikan berat badan.

Dari sudut pandang lingkungan, susu biasanya merupakan produk lokal. Tetapi, mungkin saja susu yang kita asup adalah impor dari negara yang jauh.

Sisi negatif: Susu mengandung lemak jenuh, kecuali jika Anda memilih susu tanpa lemak, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, atau diabetes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com