KOMPAS.com - Seperti halnya jerawat yang sering dikaitkan dengan kemalasan seseorang membersihkan wajah, rambut yang berketombe juga dianggap dipicu oleh kurangnya merawat kondisi rambut dan kulit kepala.
Ketombe ternyata merupakan masalah yang umum dialami. Data National Institute of Health menyebutkan, hampir separuh orang dewasa mengalami gangguan ketombe.
Menurut ahli dermatologi dan profesor kesehatan kulit Dr.Debra Jaliman, ketombe terjadi ketika pengelupasan kulit tidak maksimal dan sel-sel kulit mati menumpuk di kulit kepala dan menjadi serpihan putih yang gatal.
"Penyebabnya bisa genetik atau lingkungan. Tapi, tidak ada kaitannya dengan kebersihan yang kurang baik. Ini adalah masalah pada kulit dan bisa diobati," kata Jaliman.
Ketombe adalah nama awam untuk dermatitis seboroik pada kulit kepala yang disebabkan karena terlalu banyak jamur yang biasanya muncul di area kulit yang berminyak. Kondisi tersebut menyebabkan kulit kepala menjadi merah, muncul serpihan putih, dan gatal pada kulit.
Yang membedakan dermatitis seboroik dengan ketombe adalah ketombe hanya terjadi pada kulit kepala, sementara dermatitis bisa muncul si semua area kulit, termasuk zona-T dan seringkali menyebabkan peradangan.
"Ketombe dicirikan dengan serpihan kulit dan menyebabkan gatal, serta kulit jadi kemerahan," kata ahli dermatologi Shereene Idriss.
Kelenjar minyak
Jamur yang disebut malassezia globosa mendapat makanan dari kulit kepala yang berminyak. "Jamur ini mendapat makanan dari minyak menggunakan enzim, yang menghasilkan asam oleic dan meresap ke kulit kepala, menyebabkan kulit merah," kata pendiri situs RemediesForMe, Rebecca Lee.
Dengan kata lain, penyebabnya adalah kulit kering, terlalu banyak atau terlalu sedikit minyak, atau frekuensi mandi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.