KOMPAS.com - Ayah, memainkan peran yang sangat besar dalam perkembangan anak, mulai dari sisi bahasa, hingga pertumbuhan kognitif di masa balita.
Lalu, peran ini berlanjut hingga menjelang remaja, dalam hal keterampilan sosial.
Temuan itu dipublikasikan dalam dua jurnal ilmiah Early Childhood Research Quarterly dan Infant dan Child Development.
Studi tersebut menemukan fakta, stres yang dialami ayah saat menjalankan tugasnya sebagai orangtua, mendatangkan efek yang berbahaya bagi perkembangan kognitif dan bahasa si anak.
Dampak terbesar terjadi saat usia anak 2-3 tahun, bahkan dampak itu tak berkurang meski ada peran besar ibu dalam mengasuh anak tersebut.
Baca juga : Makin Banyak Pria Menjadi Ayah di Usia Lebih Tua
Disebutkan pula, ayah memiliki pengaruh yang amat besar terhadap perkembangan bahasa pada anak laki-laki, dibandingkan dengan anak perempuan.
Stres dan problem kesehatan mental pada orangtua amat berpengaruh terhadap cara mereka berinteraksi dengan anak.
"Ada pendapat yang menyebutkan para kondisi ayah tidak memiliki efek langsung pada anak-anak mereka."
"Tapi di sini kami menunjukkan, kondisi ayah benar-benar memiliki efek langsung pada anak-anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang."
Hal itu diungkapkan Claire Vallotton, Associate Professor di Michigan State University.
Baca juga : Ayah, Jangan Biasakan Anak Belajar hingga Tengah Malam
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.