Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malas Gerak, Salah Satu Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 16/11/2017, 19:12 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com — Anda mungkin sedang membaca tulisan ini sambil bersantai di tempat duduk atau sambil tiduran di kasur. Mungkin Anda juga sudah duduk atau tiduran sejak beberapa jam lalu. Cobalah untuk mengingat-ingat, kapan Anda bangkit dari tempat duduk dan melakukan aktivitas fisik tertentu?

Jika Anda kesulitan mengingatnya, bisa jadi Anda adalah salah satu dari ratusan juta penduduk dunia yang menjalani gaya hidup sedentari atau yang sering juga disebut malas gerak (mager).  

Gaya hidup sedentari adalah pola perilaku manusia yang minim aktivitas atau gerakan fisik. Biasanya mereka yang menjalani gaya hidup sedentari adalah pekerja kantoran yang hampir sepanjang hari duduk di balik meja kerja.

Perjalanan menuju kantor dari rumah pun biasanya ditempuh dengan kendaraan umum atau pribadi yang berarti juga duduk sepanjang jalan. Sesampainya di rumah setelah bekerja seharian, banyak pekerja kantoran yang langsung beristirahat di sofa, kasur, atau kursi malas untuk melepas lelah.

Belum lagi jika Anda sering memanfaatkan layanan pembelian barang, makanan, atau jasa secara online, pesanan langsung diantar ke depan pintu rumah.

Baca juga: Tips Mulai Aktif bagi yang Tak Pernah Olahraga

Selain itu, banyak orang saat ini memilih untuk mengakses layanan perbankan online, misalnya untuk transfer uang atau membayar tagihan. Sementara pada zaman dahulu, orang harus berjalan keluar rumah untuk menyelesaikan berbagai urusan tersebut.

Inilah yang menyebabkan generasi muda sering dicap sebagai orang-orang yang malas gerak.

Malas gerak adalah kebiasaan yang perlu diubah. Namun, bagi beberapa orang kebiasaan tersebut sudah menjadi bagian dari rutinitas harian sehingga mereka terlanjur merasa nyaman.

Anda mungkin memang tak akan merasakan langsung risiko dari gaya hidup sedentari. Dampak dari gaya hidup sedentari baru akan mulai terasa bertahun-tahun setelah Anda terbiasa menjalani rutinitas tersebut.

Ilustrasi tidur di bustommaso79 Ilustrasi tidur di bus
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, gaya hidup sedentari adalah salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. Selain itu, data yang dilaporkan oleh European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kematian akibat kebiasaan malas gerak jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan kematian karena obesitas.

Baca juga: 11 Trik untuk Memaksakan Diri Hidup Aktif

Jika gaya hidup sedentari diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol, Anda pun berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan.

Walau kadang tidak disadari, kebanyakan duduk seharian dan kurang bergerak berdampak secara langsung pada kesehatan. Berikut adalah berbagai risiko yang harus diperhatikan jika Anda termasuk orang yang malas gerak.

1. Konsentrasi menurun

Ketika seseorang bekerja sambil duduk, tulang belakang akan jadi tegang karena terlalu lama membungkuk atau melengkung. Oleh karenanya, paru-paru tidak akan mendapatkan ruang untuk mengembang cukup besar.

Jika paru-paru terimpit, seluruh tubuh akan menerima kadar oksigen yang lebih sedikit, apalagi karena sirkulasi juga akan terganggu kalau tidak cukup bergerak. Kurangnya oksigen yang diterima otak bisa menyebabkan turunnya konsentrasi. Bekerja pun jadi lebih sulit dan tidak fokus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com