Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kegelisahan Bertemu Passion, Muncul Ide Kreatif

Kompas.com - 19/11/2017, 19:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kegelisahan akan suatu masalah ternyata bisa memiliki manfaat bila dimanfaatkan dengan baik. Terbukti, dua karya kreatif--"Bernapas Bersama Peluit" dan "Payung Teduh"--dipilih masing-masing sebagai The Most Inspiring dan The Remarkable ajang PassionVille 2017. Ganjarannya, kedua karya #ProjectPassion itu akan direalisasikan dengan bantuan dari Wismilak Foundation.

Nah, apa sih sebenarnya kedua karya tersebut?

1. Bernapas Bersama Peluit

Karya kreatif ini merupakan garapan dari Dodik Murdiyanto (19), mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang berangkat dari kegelisahan sosial terhadap para Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) atau dikenal sebagai 'Pak Ogah'.

Dalam program ini Dodik mendesain khusus masker yang akan digunakan para Supeltas. Desain yang digagas Dodit salah satunya dengan membuat lubang di bagian tengah masker agar para Supeltas tetap bisa menggunakan peluit meskipun memakai masker.

"Selama ini kan kalau mereka pakai masker, enggak bisa niup peluit. Sebaliknya juga begitu, kalau niup peluit, enggak pakai masker," kata Dodik kepada Kompas Lifestyle, Yogyakarta, Minggu (19/11/2017).

Dodik mendesain masker khusus ini lantaran iba melihat para Supeltas yang setiap hari bekerja di jalanan dan terpapar polusi karena tidak terlindungi. Akibatnya, mereka rentan terserang penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan polusi udara. Padahal, menurut Dodik, dia melihat para Supeltas bekerja dengan ikhlas--terpancar lewat senyum yang selalu mengembang.

Untuk saat ini, project Dodik masih berupa desain yang akan direalisasikan dan dikembangkan bersama karang taruna di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

"Maskernya nanti seperti masker sepeda motor, tapi memiliki lubang di tengah serta bagian filter di dalamnya. Filter itu nanti bisa dicuci dan diganti," kata Dodik yang ingin membuat Hari Supeltas Nasional.

2. Payung Teduh

Program yang digagas oleh Muthiah Zahra dan kawan-kawan ini berencana membangun kanopi di sekitar kota Yogyakarta untuk jalanan yang lebih teduh dan sejuk. Namun, kanopi ini tak sekedar atap. Kanopi itu akan berupa payung-payung sebanyak 96 buah yang akan disusun di sekitar lampu merah salah.

Payung itu juga akan dikreasikan para seniman sehingga menjadi instalasi seni. Nah, Muthiah mengakui bahwa project tersebut tak bisa dilakukan sendiri, perlu kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk ahli konstruksi serta pemerintah daerah setempat.

"Karena memang ini adalah tempat publik, maka harus diperhatikan keselamatan dan keamanan dari realisasi project tersebut," katanya.

Sementara itu, Edric Chandra, penggerak #ProjectPassion, mengatakan pemilihan dua program itu sebagai pemenang lewat seleksi ketat. Namun dia memastikan bahwa pemenang tidak diberikan pendanaan lewat 'fresh money', melainkan realisasi lewat dukungan dan pembinaan.

Oleh karena itu, setelah para kedua kelompok ini keluar sebagai pemenang, maka akan ada pendampingan dari pihaknya untuk realisasi kedua program tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com