Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Thong", Celana Dalam "Erotis" yang Kian Jadi Favorit Wanita

Kompas.com - 20/11/2017, 23:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber nypost.com

Pada tahun 2004, halaman depan Wall Street Journal mengatakan bahwa thong adalah obsesi rahasia dari selebritas terkenal, seperti Cindy Crawford dan Julianne Moore.

Pakaian dalam keluaran Hanky Panky ini semakin populer dan meluas hingga menjelajah pameran di Madison Square Park.

"Para wanita yang belum pernah mencobanya pasti ingin segera memilikinya, dan para pria ingin membelinya untuk istri atau pacar mereka."

Demikian dikatakan Danny Koch, pemilik generasi keempat dari Upper West Side's Town Shop.

Danny Koch sukses menjual 20.000 thong dari Hanky Panky. Harga berkisar Rp 270.000- 527.800, sejak dia menerapkan proses penghitungan komputer pada tahun 1990an.

Terbukti, thong adalah produk celana dalam yang penggemarnya tak lekang oleh zaman.

Termasuk di antaranya, desainer bra berusia 93 tahun ini yang masih menyimpan pakaian dalam tersebut.

"Saya mendengar dari seorang teman bahwa ada seseorang yang ingin dikubur berasama celana dalamnya," kata Epstein.

Salah satu kisah penggemar celana dalam ini ada dalam blog yang bercerita bahwa pakaian dalam yang identik dengan kesan 'nakal' ini membuatnya merasa seksi, terlebih setelah melakukan operasi pengangkatan payudara.

Kehadiran pakaian dalam ini juga tidak luput dari perhatian paparazi.

Musim panas lalu, thong yang digunakan Paris Hilton tertangkap kamera saat sedang berbelanja di sebuah pertokoan di Milan.

Ini sungguh kejadian yang menggelikan, tapi bukan lagi dinilai sebagai sebuah skandal. Apalagi, Paris Hilton telah berkali-kali tertangkap kamera dengan berbagai bagian pribadi yang terekspos.

Eisptein juga mengatakan, nama "Hanky Panky" telah membuat goncangan pada Bergdorf dalam desain sepatu mereka.

Eipstein menceritakan, Hanky Panky kini telah memiliki produk G'string dalam koleksi berbahan kacu atau sutra.

"Tapi, pakaian dalam itu dianggap sebagai hal yang 'nakal'. Ini adalah perubahan norma masyarakat," ungkap dia.

Orzeck mengungkapkan, kini perempuan yang memakai pakaian dalam jenis ini  tidak perlu takut dianggap sebagai wanita 'murahan'.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber nypost.com


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com