TOKYO, KOMPAS.com - "Ini, dengan benda ini, Pak Kashio mengumpulkan uang dan mengembangkan risetnya."
Akira Watanabe berkata sambil menyorongkan sebuah benda kecil berbentuk cincin dengan "mahkota" serupa pipa seukuran rokok.
Dia lalu menancapkan sebatang rokok di ujung pipa mungil itu, untuk menerangkan fungsi dari "ring pipe" tersebut.
Dengan setelah jas lengkap, Akira Watanabe yang adalah Corporate Public Relations Casio Computer Co.,Ltd -Jepang, menerima kami dari Jakarta di rumah Toshio Kashio.
Toshio Kashio tak lain adalah anak kedua dari empat bersaudara Kashio yang menjadi penemu dari banyak alat elektronik, dan juga pendiri perusahaan Casio di tahun 1957.
Sejak 15 Mei 2013, atau setahun sekitar setahun setelah wafatnya Kashio, rumah asri di Seijo, -kawasan elite Kota Tokyo itu, telah diubah menjadi museum Casio.
Di dalamnya tersimpan berbagai barang penemuan Kashio, dan alat-alat bersejarah lainnya.
Ring pipe adalah salah satu benda yang disimpan di satu dari lima ruang pamer utama di museum itu.
Menurut Watanabe, Kashio memang dikenal sebagai seorang perokok berat.
Dengan cincin kreasinya itu, konon Kashio bisa terus melanjutkan risetnya, menggunakan kertas dan pena, tanpa meninggalkan rokok yang "menancap" di atas jarinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.