Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2017, 09:05 WIB

KOMPAS.com - Sembilan bulan, bagi banyak orang bakal menjadi waktu yang terlalu lama untuk tidak melakukan aktivitas seksual.

Namun, kondisi kehamilan kerap mendatangkan kekhawatiran jika dihubungkan dengan kegiatan yang satu ini.

Lalu, muncul pertanyaan, apakah berhubungan seks sungguh aman untuk dilakukan di masa kehamilan? Tentu saja.

Seperti dilansir Mayo Clinic, sepanjang tak ada peringatan dari dokter, -misalnya karena komplikasi saat kehamilan, berhubungan seks sangat aman untuk dilakukan.

Baca juga : 5 Mitos tentang Seks Oral

Perlu diingat, janin terselubung material yang empuk berisi cairan amnion (ketuban) di dalam kantung rahim.

Cairan bening agak kekuning-kuningan ini menyelimuti bayi di kantung rahim selama masa kehamilan. Selain itu, otot rahim pun melindungi janin.

Sehingga, janin tidak akan rusak atau hancur hanya akibat desakan penis saat hubungan seks terjadi.

Seks oral

Tentu saja, seks vaginal bukanlah satu-satunya pilihan. Bagaimana dengan seks oral? Apakah aman bagi perempuan hamil menerima seks oral dari pasangannya?

Lagi-lagi, Mayo Clinic menyebutkan, seks oral pun merupakan hal yang aman untuk dilakukan di masa kehamilan.

Hanya saja, satu hal yang harus dipastikan adalah, jangan sampai pasangan Anda meniupkan udara ke dalam vagina.

Sebab ternyata, tiupan udara ke dalam vagina bisa memicu komplikasi serius terhadap kehamilan, yang mengancam janin dan juga ibu yang mengandung. 

Baca juga : Apakah Bahaya Melakukan Seks Oral?

Laman Independent juga mengingatkan, konsekuensi bagi wanita yang mendapatkan seks oral dari pasangannya adalah soal kebersihan.

Sebab, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, menyebabkan wanita hamil memiliki risiko lebih besar untuk terjangkit infeksi menular seksual, terutama pada trimester ketiga.

Lantas, apa posisi seks terbaik saat hamil?

Posisi seks terbaik adalah posisi seks yang paling nyaman. Biasanya posisi berhubungan seks ini akan berubah dan menyesuaikan dengan usia kehamilan. 

Di masa awal kehamilan, nyaris tak ada yang berubah dalam aktivitas ini. Sebab, ciri fisik ibu hamil pun belum banyak berubah, dan pembesaran rahim belum menjadi penghalang.

Nyaris, di usia awal kehamilan, seluruh posisi senggama dapat dilakukan tanpa hambatan.

Kendati begitu, seperti dimuat laman Parents.com, dalam masa kehamilan, posisi duduk dan saling bertatapan merupakan gaya yang dianjurkan, selain "doggy style" dan seks menyamping.

Baca juga : Seks Oral Tingkatkan Risiko Kanker 22 Kali Lipat

Posisi misionaris atau gaya terlentang lainnya, dikhawatirkan bakal memberikan tekanan berlebih pada aorta saat rahim mengembang.

Kondisi itu berpotensi membatasi aliran darah ke plasenta, yang berpengaruh besar terhadap pasokan oksigen untuk si bayi. 

Di saat usia kandungan sudah semakin besar, hubungan seks tetap dapat dilakukan. Posisi yang paling dianjurkan adalah dengan gaya menyamping (menyendok) atau dari "belakang".

Ibu hamil pun dapat mengambil posisi di atas, atau bertengger di tepi tempat tidur yang kokoh saat melakukan aktivitas seksnya.

Referensi di atas adalah hal-hal yang umum terjadi selama masa kehamilan. Bagi Anda yang merasa bermasalah dengan kehamilan dan kegiatan seks, menghubungi dokter selalu menjadi pilihan terbaik untuk mendapat jawaban. 

Baca juga : Bagaimana Seks Oral Dapat Sebabkan Kanker?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com