Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah James dan Boneka Seks "April", Tak Cuma Bercinta 4 Kali Seminggu

Kompas.com - 24/11/2017, 12:14 WIB

KOMPAS.com - James, seorang insinyur berusia 58 tahun secara terbuka menceritakan kehidupan "percintaannya" dengan sebuah boneka seks yang diberi nama April.

April, boneka latex setinggi 153 centimeter itu, tak hanya memenuhi kebutuhan seks James hingga empat kali seminggu, tapi juga menjadi teman kencan saat makan malam.

Lebih mengejutkan pula, relasi "istimewa" James dengan boneka seharga kira-kira Rp 36 juta itu "direstui" oleh istri James, Tine (36).

Menurut James, dia mendapat kesempatan itu karena Tine sibuk merawat ibunya yang sedang sakit.

Kini, hubungan James dan April sudah lebih dari sekadar alat pemuas kebutuhan seks belaka.

Baca juga : Dutch Wife, Boneka Seks Jepang yang Sangat Mirip Manusia

"Jika saya harus memilih antara April dan istri saya, saya benar-benar tidak tahu apa yang akan saya lakukan," kata James seperti dikutip laman Sun, Kamis (23/11/2017).

Hubungan istimewa James dan April ini diangkat dalam sebuah film dokumenter Channel 4 yang berjudul The Sex Robots is Coming.

Dalam film tersebut, secara blak-blakan, James menceritakan apa yang terjadi bersama April di balik pintu kamar tidurnya.

"Aspek seksual dari kepemilikan boneka ini adalah bagian yang sangat kecil."

"Apa yang saya dapatkan adalah kesenangan jangka panjang, tentang bagaimana menjaga dan merawatnya, memberinya pakaian, make-up, dan berinteraksi dengan dia," kata James.

"Perasaan saya kini sangat dalam terikat dengan April, lebih dalam dari yang pernah saya bayangkan," sambungnya.

Makan malam

Tak hanya menemani di ranjang, April pun kerap dibawa pergi makan malam di luar rumah.

Uniknya, kata James, banyak orang di luar sana yang tak menyadari bahwa perempuan yang menemaninya makan malam adalah sosok yang tak bernafas. 

Lalu, selain kejenakaan itu, apa yang istimewa dari pengalaman berhubungan intim dengan boneka seks?

"Luar biasa. Seperti berhubungan seks dengan wanita sungguhan," tegas dia. 

"Perbedaan terbesar adalah, pada posisi apa pun yang Anda inginkan, maka Anda harus membantu sendiri, karena April tak bisa 'memasukkan' sendiri," ungkap James. 

James yakin, kehidupan seksnya bersama April saat ini adalah kehidupan sempurna, yang bisa membuat iri para pria yang usianya jauh lebih muda darinya.

"Setiap pria memiliki sosok perempuan sempurna di kepala mereka, dan itulah yang saya lihat sekarang."

Menurut James, kebanyakan pabrik boneka seks membuat sosok yang terlihat berusia di kisaran 20 tahun. 

"Bagi pria seusia saya, ini fantasi. Sebab, saya tidak akan pernah menjadi Brad Pitt atau figur lainnya."

Beruntung bagi James, sebab Tine bisa memahami hubungan itu, meski awalnya dibutuhkan waktu untuk mengemukakan gagasan ini.

Baca juga : Harmony, Robot Seks yang Bisa Bicara dan Cemburu

Kini, meski mengaku "terikat" dengan April, James masih berharap bisa mengumpulkan uang hingga kira-kira Rp 143 juta.

Uang sebanyak itu dibutuhkanya untuk membeli boneka seks baru yang disebut Harmony.

Boneka seks canggih ini dikembangkan oleh Matt McMullen dari The Real Doll Company.

Para teknisi di Amerika Serikat, kini sedang berupaya membangun boneka seks yang dirancang khusus untuk memuaskan semua fantasi pria.

Boneka Harmony disebut memiliki kecerdasan buatan. Dia akan bisa tersenyum, berbicara kembali, dan bersikap responsif saat berhubungan seks.

Kisah James ini mungkin bisa mewakili gaya hidup manusia yang kian menjadi aneh. Hal itu ditandai dengan pilihan serta perbuatan yang sulit untuk diterima akal sehat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com