Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Lakukan Apa Saat Curiga Pasangan Berselingkuh?

Kompas.com - 27/11/2017, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini istilah 'pelakor' atau 'perebut lelaki orang' makin sering dipakai di media sosial, bahkan media mainstream. Terungkapnya drama cinta segitiga memang bisa membuat pihak yang dikhianati merasa syok, marah, dan benci. Sungguh perasaan yang menyiksa.

Sepandai-pandainya pasangan menutupi perselingkuhannya, jejak kebohongan itu pasti akan tercium juga. Jika kecurigaan Anda mendekati kebenaran, tentu rasa marah akan mendominasi emosi. Tetapi, untuk menanyakan langsung pada pasangan bukan hal yang mudah, bahkan bisa menyulut pertengkaran besar.

Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah fokus pada hal yang membuat Anda curiga. Apakah memang ada faktanya? Apakah ada seseorang yang melaporkannya? Atau Anda curiga gara-gara kebiasaan pasangan mulai berubah?

Baca :Selingkuh Hati yang Menyakitkan

Semua hal ini memang membuat panik, tapi seringkali ketakutan akan timbulnya perselingkuhan dipicu oleh masalah yang sudah ada.

Amanda Major, seorang konselor pernikahan, mengatakan bahwa tahap kehidupan berkeluarga-seperti hadirnya anak, anak-anak yang mulai beranjak dewasa, kesehatan yang buruk-menjadi penyebab depresi dan menurunkan akal kita sehingga mudah merasa rentan dan rendah diri.

Salah satu dari faktor tersebut mungkin menyebabkan pasangan kurang perhatian atau jarang menyediakan waktunya. Tapi, bukan berarti mereka berselingkuh.

Namun, apa yang Anda lakukan jika rasa curiga masih menyelimuti pikiran? Pertama, kenali apa yang sebenarnya Anda curigai. Apakah itu persoalan seks, ikatan emosional, dunia maya atau pertemanan?

Jangan tergoda untuk langsung mengecek ponsel pasangan atau menggunakan metode serupa untuk terus-terusan melacak lokasi mereka. Hal ini tidak membantu, malah bisa menjauhkan Anda dari pasangan.

Meskipun kecurigaan Anda pada akhirnya terbukti benar, ada baiknya berbicara lebih dahulu dengan pasangan. Jangan langsung menceritakan rasa curiga Anda pada teman atau keluarga.

Semakin banyak orang yang terlibat, memihak dan menawarkan saran yang sering bertentangan, semakin sulit bagi Anda untuk menentukan apa yang harus Anda dan pasangan lakukan.

Ketahui siapa saja teman atau anggota keluarga yang terpercaya untuk dimintai saran atau mendengarkan keluh kesah Anda.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Kedua, putuskan apakah Anda benar-benar ingin memelihara rasa curiga Anda pada pasangan tanpa mendiskusikannya. Memang benar bahwa banyak hubungan berlanjut selama bertahun-tahun dengan kecurigaan perselingkuhan.

Walaupun hubungan terus berjalan, tetap saja ini pilihan yang menyakitkan. Hidup dalam perasaan sakit dan bertahun-tahun menyimpan dendam dan perasaan dikhianati akan meruntuhkan kepercayaan diri dan harga diri Anda.

Namun, perasaan takut untuk mendiskusikannya dengan pasangan ini bisa dimaklumi bahwa kita mungkin mencoba menaruh perhatian pada hal-hal yang membuat hubungan bertahan selama mungkin.

Jika Anda ingin mendiskusikan dengan pasangan, pilihlah waktu yang tepat. Jangan mendiskusikannya di tengah-tengah permasalahan lain, atau salah satu dari Anda akan pergi dan menghindari topik itu.

Cobalah dan pastikan tidak ada gangguan saat Anda mengajaknya bicara. Yang terpenting, cobalah untuk tetap tenang dan beritahu kekhawatiran Anda. Beri mereka kesempatan untuk menjelaskan dan bersiaplah dengan jawabannya.

Biasanya, semua orang berharap akan penjelasan yang bisa meredam kekhawatiran. Namun, ada kalanya justru yang kita dapat malah sebaliknya. Jawaban yang tak diinginkan ini mungkin melegakan bagi beberapa orang. Tapi, untuk sebagian besar ini justru bencana.

Bisa jadi, pasangan Anda juga tidak memberi jawaban yang sejujurnya. Mereka mungkin langsung menyangkalnya, atau mengatakan 'itu hanya teman'. Ini yang membuat Anda mungkin akan merasa bahwa masalah ini belum selesai.

Wajar memang jika Anda berkali-kali bertanya untuk memastikan kecurigaan pada pasangan. Yah, meskipun berkali-kali juga Anda mendapat jawaban yang sama.

Jika Anda berdua telah mencapai titik lelah, mintalah bantuan profesional seperti psikolog untuk mendapatkan jalan keluar. Entah akhirnya, Anda tetap bersama atau memutuskan untuk berpisah.

Pada akhirnya, jika kecurigaan ini terus muncul dan pasangan Anda tetap tak bisa jujur, Anda mungkin memerlukan dukungan untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Ada beberapa orang yang berpikir untuk balas dendam dengan jalan yang sama, yaitu berselingkuh. Salah satu alasannya adalah memberi rasa malu pada pasangan.

Meski saat itu hal seperti ini bisa membuat mereka merasa lebih baik, dalam jangka panjang mereka akan menghadapi luka karena perselingkuhan. Bahkan, dampak negatif dari balas dendam tersebut juga dapat mereka rasakan.

Baca :Cara Memperbaiki Hubungan Setelah Perselingkuhan

Orang cenderung pesimis saat memikirkan apakah hubungan mereka akan membaik. Riset tahun 2014 yang dilakukan oleh Amanda Major, menemukan bahwa dari 5000 orang hanya 33 persen yang menganggap sebuah hubungan dapat bertahan setelah perselingkuhan.

Namun, 94 persen para konselor hubungan percaya bahwa hubungan itu bisa kembali ke pulih.

Terlepas dari rasa sakit dan kecemasan, beberapa pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan telah memberi mereka kesempatan untuk mendeteksi segala macam permasalahan dan merasa hubungan emosional mereka lebih kuat dari sebelumnya.

Ini biasanya terjadi setelah banyak pencarian dan pengakuan jiwa bahwa tidak ada seorang pun yang membuat pasangan Anda berselingkuh. Dengan demikian, dunia mereka bisa berubah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com