Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2017, 13:07 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda mungkin telah mendengar banyak hal tentang ejakulasi dini. Tapi, pernahkah Anda mendengar tentang delayed ejaculation?

Secara harfiah, kelainan ini disebut ejakulasi yang tertunda.

Kondisi ini dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana seorang pria membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mencapai ejakulasi.

Dalam keadaan yang terparah, para penderitanya sampai tak bisa mencapai ejakulasi. Hal ini tentu amat mengerikan bagi penderitanya.

Berdasarkan hasil studi yang dilansir laman Performance Insiders, disebutkan, pria yang mengalami kelainan ini hanya mampu mencapai orgasme 20 persen dari seluruh aktivitas seksualnya. 

Riset yang sama pun mengungkapkan, sama halnya dengan problem seksual lain, kelainan ini bukan topik yang dibicarakan secara terbuka oleh para pria.

Baca juga : Pahamilah, 7 Alasan Penting Mengapa Pria Harus Ejakulasi

Padahal, kegagalan mencapai ejakulasi dapat menghasilkan banyak masalah serius, di kehidupan seksual yang bersangkutan.

Selain itu, penderitanya pun rentan dihinggapi masalah kesehatan mental.

Lantas, apa yang menjadi penyebab, apa gejala, dan bagaiman metode pengobatan untuk menangani gangguan ejakulasi ini?

Apa penyebabnya?

Problem semacam ini bisa muncul karena penyalahgunaan zat tertentu, masalah kesehatan fisik, masalah kesehatan mental, atau karena kombinasi antara masalah kesehatan fisik dan mental.

Beberapa penyebab utama gangguan ejakulasi adalah:

1. Penyebab Fisik

Penyebab fisik antara lain, kecacatan sejak lahir yang berdampak negatif pada organ reproduksi laki-laki.

Beberapa jenis infeksi, seperti infeksi saluran kemih. Lalu, dampak operasi prostat, dan neurologis lainnya.

2. Penyebab Mental

Beberapa penyebab mental yang menyebabkan ganguan ejakulasi adalah: anxiety, depresi, atau kondisi kesehatan mental lainnya.

Citra buruk, masalah hubungan personal, atau pun keyakinan akan hal yang ditabukan secara agama, bisa berdampak pada terjadinya gangguan ejakulasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com