KOMPAS.com - Di era teknologi kini, bukan pemandangan aneh melihat anak-anak bermain dengan gawai yang hampir seukuran dengan mereka.
Meskipun banyak dikritisi oleh para pemerhati anak dan remaja, masih terdapat ratusan aplikasi yang bisa diunduh untuk anak di bawah usia lima tahun.
Hal ini membuktikan banyak orangtua dan pengembang tidak memikirkan bahaya tersebut.
Gawai dianggap sebagai sebuah hiburan cepat dan mudah. Oleh karena itu, para orangtua dengan mudah pula memberikan gawai pada anak mereka.
Baca juga : Menyusui sambil Pegang Gawai, Putri Titian Ditegur Dokter
Namun paparan anak-anak terhadap gawai, termasuk video game, televisi, komputer, dan tablet, pada gilirannya menjadi penyebab meningkatnya tren kecanduan terhadap gawai (addiction to screens).
Para orangtua mungkin ada yang bertanya, “berapa lama waktu aman anak bermain gawai?”—ternyata pertanyaan itu salah.
Sebuah hasil riset terbaru dipublikasikan di jurnal Psychology of Popular Media Culture.
Disebutkan, bagaimana anak menggunakan gawai,-bukan berapa lama mereka bermain gawai, adalah prediktor terkuat masalah emosional atau sosial yang berhubungan dengan kecanduan gawai.
Sebenarnya, bukan masalah bila anak-anak menghabiskan waktu 1-5 jam dengan gawai—meskipun tidak direkomendasikan hingga lima jam.
Baca juga : Berapa Lama Waktu Ideal Anak Main Gawai?
Studi terbaru itu memperlihatkan, terdapat hal penting lain daripada berapa jam anak dengan gawai.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.