Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2017, 16:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Ada istilah cinta buta. Tapi, ada juga temuan bahwa cinta bisa menggemukkan badan.

Para pengantin baru setidaknya mengalami kenaikan badan rata-rata 1,8–2,2 kilogram dalam tahun pertama pernikahan.

Setidaknya itulah hasil pengamatan Dr Cahterine Hankey, ahli gizi di University of Glasgow.

Bahkan, beberapa pasangan mengalami kenaikan hingga 1,3–1,8 kilogram, dalam tiga bulan pertama, bila mereka tinggal bersama.

Penyebabnya mungkin lantaran sesi makan menjadi salah satu kebiasaan —di mana biasanya pasangan saling dorong agar makan lebih banyak, dan sedikit bergerak.

Baca juga : Anak Suka Mendengkur Bisa Berujung Obesitas

"Ini adalah masalah budaya yang sangat besar," kata Hankey kepada The Times.

"Orang-orang yang memilih menikah dan tinggal bersama benar-benar perlu memperhatikan berat badan mereka."

"Memiliki obesitas sangat buruk, baik untuk self-esteem, bahkan merusak hubungan,” kata dia.

Pendapat Hankey terkait sejumlah studi ilmiah yang telah membuktikan, hubungan bahagia identik dengan menumpuk berat badan.

Sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh para periset di Southern Methodist University (SMU) mengungkap. semakin bahagia pengantin baru—maka berat badan mereka kian naik selama periode dua tahun pernikahan.

Sebaliknya, pasangan yang kurang bahagia dalam hubungannya, maka berat badan mereka tak berubah.

Efek ini bukan hanya terjadi pada pernikahan baru, tapi kenaikan berat badan juga biasa terjadi pada pasangan yang memiliki hubungan baru, entah pernikahan atau bukan pernikahan.

Baca juga : Ternyata, Susu Baik untuk Hindarkan Keluarga dari Obesitas!

Umumnya, kondisi ini terjadi pada perempuan. Survei UKMedix pada tahun 2014 mengungkap, 43 persen perempuan mengalami kenaikan berat badan saat tahun pertama hubungan mereka.

Saat sudah berada dalam sebuah hubungan, mereka santai—karena tak merasa tertekan untuk menjaga penampilan tertentu.

Mereka "membiarkan diri mereka bebas". Oleh karena itu, menjaga berat badan itu biasanya dimotivasi oleh keinginan untuk menarik perhatian pasangan.

Setidaknya, demikian kesimpulan riset yang digelar SMU, dan dipublikasikan di Health Psychology.

Sementara itu, ada sejumlah penelitian yang menunjukkan, kegagalan pernikahan—seperti perceraian—sebenarnya dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Disebut sebagai "diet perceraian", penurunan berat badan dikenal sebagai efek samping umum yang terjadi karena stres terhadap status pernikahan yang bermasalah.

Efeknya pun disebut lebih besar terhadap perempuan.

Baca juga : Benarkah Wanita Obesitas Lebih Rentan Terkena Kanker Payudara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com