Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2017, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masuknya Meghan Markle ke dalam keluarga Kerajaan Inggris membuat semua mata tertuju padanya. Pertunangannya dengan Pangeran Harry akan membuat perubahan besar dalam hidupnya.

Meghan adalah seorang aktris berkebangsaan Amerika yang terkenal. Banyak pengamat kerajaan telah mengatakan bahwa pernikahannya dengan pemegang garis tahta kelima akan membuat perubahan dalam tradisi keluarga kerajaan saat ini.

Meghan tampaknya sudah siap menjadi bangsawan sepenuhnya. Ia pindah dari Toranto ke rumah barunya di London, dan akan segera dibaptis menjelang pernikahannya dengan Pangeran Harry.

Namun, tampaknya ada satu aspek lagi yang harus dihadapi oleh bintang "Suits" ini untuk menjadi anggota keluarga kerajaan.

Seorang penulis biografi Ratu Elizabeth, Robert Lacey, mengatakan bahwa sikap aktif  Meghan secara politik bisa dianggap sebagai 'masalah'. Anggota keluarga kerajaan ternyata tidak diperkenankan terlibat dalam politik karena mereka harus bersikap netral.

Meghan pernah berbicara secara terbuka tentang pandangannya dan menyebut presiden AS saat ini, Donald Trump, memiliki pandangan misogini yang memecah belah persatuan. Dia juga mengatakan bahwa Trump telah menciptakan dunia seperti yang 'diinginkannya sendiri', sebuah hal yang memicu peperangan.

Keluarga kerajaan Inggris.The Sun Keluarga kerajaan Inggris.
Bukan rahasia lagi bahwa Meghan sering berbicara secara terbuka, dan dia telah melakukannya sejak usia muda. Saat berusia 11 tahun, Meghan pernah menulis surat yang mengkritisi iklan sebuah merek kecantikan.

"Berbicara tentang bagaimana pandangan politik Meghan bisa menjadi masalah dalam keluarga kerajaan. Ini menjadi stereotip bahwa Pangeran Philip telah merekrut keluarga yang 'rewel' dan banyak bicara ," ucap Lacey.

Secara tradisional, bangsawan diharuskan tetap berada di luar masalah politik, karena Ratu selalu bersikap netral terhadap isu-isu negara.

(Baca :Lebih Dekat dengan Meghan Markle, Calon Istri Pangeran Harry)

Terkadang anggota keluarga kerajaan bagaimanapun telah mengokohkan opini mereka mengenai isu-isu politik, apalagi semenjak Pangeran Charles terkenal sebagai aktivis penyelamat lingkungan.

Namun, tampaknya Meghan sudah sepenuhnya menerima semua perubahan yang menyertai  peran barunya, termasuk netralitas pada isu-isu semacam ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, dia menahan diri untuk tidak menampilkan apa pun di berbagai saluran media sosialnya, dan juga telah menutup websitenya yang mengangkat tema gaya hidup, The Tig.

Sebelumnya, lewat akun instagramnya Meghan sering mengekspresikan pandangannya tentang isu-isu tertentu. Dia pernah memposting sebuah foto dengan pose menjulurkan lidah di tempat pemungutan suara Brexit dengan caption, 'Jika UE meninggalkan saya sekarang, Anda mengambil bagian terbesar dari saya'.

Ini dengan jelas menunjukkan pandangannya tentang Inggris yang meninggalkan Uni Eropa.

Dickie Arbiter, mantan sekretaris pers ke bangsawan, menyarankan agar Meghan mengetahui syarat-syarat untuk menjadi anggota bangsawan.

"Sekarang dia telah masuk keluarga kerajaan, dia harus netral secara politis. Harry mungkin telah menjelaskan hal ini padanya," kata Arbiter.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com