Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Gizi Anak, Seberapa Penting Peran Guru?

Kompas.com - 11/12/2017, 16:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mendidik, guru pun berperan memberikan pengetahuan bagi anak, termasuk mendorong pencapaian status gizi yang baik.

Fakta ini diungkapkan kembali dalam studi Knowledge, Attitude, Practice (KAP) 2016 dari Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Pusat Kajian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Indonesia (PKGK FKM UI).

"Hasil studi KAP 2016 menunjukkan bahwa pendekatan edukasi gizi komprehensif (siswa, guru, dan orangtua) dan intervensi edukasi gizi yang lebih lengkap menunjukkan hasil yang optimal dalam meningkatkan hasil akhir keseluruhan yang baik."

"Temuan ini dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan gizi dalam waktu kurun tiga bulan pasca-aktivasi."

Demikian dikatakan DR. drg. Sandra Fikawati, perwakilan dari PKGK FKM UI, Jambi, Senin (11/12/2017).

Berangkat dari kenyataan itu, FFI pun memutuskan menerapkan konsep baru dalam Gerakan Nusantara ("Minum susu tiap hari untuk anak cerdas aktif Indonesia"), berupa Training of Trainers (ToT).

ToT akan menitikberatkan perhatian pada peningkatan peran guru.

Sepanjang tahun 2017, tercatat digelar aktivitas demi peningkatan peran guru melalui 49 event ToT di 20 kota yang menjangkau 749 sekolah.

Di dalamnya, ada 2.289 guru dengan cakupan dampak bagi 498.852 siswa Sekolah Dasar (SD)

Pada tahun 2016, ToT mengedukasi gizi 70 sekolah, 281 guru, dengan cakupan dampak terhadap 21.833 siswa.

Corporate Affairs Director FFI Andrew F. Saputro mengatakan FFI konsisten menyediakan gizi terbaik melalui peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang dan gaya hidup sehat dan aktif.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang asupan gizi seimbang -terutama bagi anak, dapat berperan untuk meraih potensi tertinggi.

Dia menyebutkan, Gerakan Nusantara turut dirancang untuk mendukung sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS).

Gerakan ini pun menyokong agenda global Sustainable Development Goals (SDGs).

SDGs bercita-cita mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera dengan mengakhiri kelaparan dan malnutrisi hingga tahun 2030.

Muji Rahayu, seorang guru SD Negeri 9 Kota Jambi, mengatakan peran serta guru dalam memberikan pengetahuan tentang gizi kepada anak, berdampak positif.

Muji mengaku, murid-muridnya menjadi lebih aktif dan cepat menangkap pelajaran--terutama saat sarapan bergizi sebelum pergi ke sekolah.

"Kalau anak-anak pagi belum sarapan biasanya ngantuk, ngobrol dan tak cepat menangkap."

"Nah, setelah minum susu (pagi, sebelum berangkat sekolah), mereka jadi semangat untuk belajar," kata Muji.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com