Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2017, 10:16 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Seringkali kita masih merasa lesu di pagi hari meski telah menghabiskan bercangkir-cangkir kopi. Bahkan, walau kita tidur nyenyak selama 8 jam, bangun pagi tetap terasa seperti siksaan.

Mata rasanya ingin terus terpejam dan tubuh masing ingin berada di kasur sepanjang pagi hari. Ternyata hal ini bukan karena kita seorang pemalas, tapi mungkin memang bawaan genetik.

Sebuah tim ahli genetika dari Universitas Leicester melakukan penelitian yang tampaknya berhasil menunjukkan perbedaan DNA antara orang yang bisa bangun pagi dan tidak.

Penelitian ini melibatkan analisis 80 gen berbeda yang berkaitan dengan irama sirkadian pada lalat buah. Lalat buah dianggap sebagai subjek uji ideal karena kesamaan genetik mereka dengan manusia.

Penelitian yang dipublikasikan di Frontiers of Neurology, menemukan bahwa lalat buah masuk ke dalam dua kelompok yang berbeda secara genetis.

Kelompok pertama disebut "larks," yang merupakan lalat yang muncul dari pupa mereka di pagi hari. Sementara itu, kelompok kedua disebut "owl" atau burung hantu , yaitu lalat yang muncul dari pupa mereka di malam hari.

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa perbedaan genetik antara larks dan owl tidak terkait dengan "gen jam" yang biasanya dianggap bertanggung jawab untuk mengatur ritme sirkadian tubuh.

Perbedaan besar kode genetik pada kedua kelompok hewan ini dianggap memengaruhi perbedaan antara lark dan owl pada kelompok lalat. Dan pada gilirannya, penemuan ini juga dianggap berlaku pada "manusia pagi" dan "manusia malam".

Eran Tauber, penggagas studi tersebut, menjelaskan bahwa perbedaan genetik ini pada akhirnya membentuk keseluruhan pengalaman hidup lalat.

Untuk mengidentifikasikannya di tingkat manusia, jika "manusia pagi" dan "manusia malam" diberi tugas untuk menyelesaikan tenggat waktu 16 jam, mungkin selesainya sama pada akhir hari.

Tetapi, pada jam kerja tradisional yaitu mulai jam 9 sampai jam 5 sore, biasanya mereka yang bisa tidur pada pukul 9 malam dan bangun pagi secara segar hanya mampu dilakukan "manusia pagi" yang memiliki genetika tersebut. 

Baca juga :Orang yang Semangat Bangun Pagi Lebih Sukses

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com