Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Konsumsi Soda Donald Trump yang Tak Layak Dicontoh

Kompas.com - 13/12/2017, 12:58 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber CNN

Senyum juga bisa menjadi kurang menarik bagi mereka yang terlalu banyak minum diet soda. Satu riset menemukan bahwa minuman bersoda -baik yang biasa atau diet- menyebabkan pengikisan enamel gigi.

Baca juga : 5 Langkah Mudah Hentikan Kecanduan Minuman Bersoda

Selain itu, riset yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan peningkatan risiko diabetes tipe 2 bagi wanita yang meminum lebih dari 20 ons - kurang dari dua kaleng - minuman manis setiap minggu.

Sementara itu, 12 kaleng diet coke ternyata mengandung kafein berlebih. Mayo Clinic melaporkan bahwa batas aman konsumsi cafein orang dewasa setara dengan 10 kaleng diet coke.

Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan insomnia, gugup, mudah tersinggung dan bahkan irama jantung yang abnormal.

"Namun saya masih berpikir itu pilihan yang lebih baik (bagi Trump) daripada soda biasa. Jika minum soda biasa, dia akan menambahkan 1.680 kalori dan penambahan gula sebanyak 468 gram hanya dari minuman ini saja," kata Lisa Drayer, ahli nutrisi dan penulis kesehatan.

Satu kaleng 12 ons Coke biasa mengandung 140 kalori dan 39 gram gula. Sebagai perbandingan, Diet Coke, yang diresmikan oleh Coca-Cola Company pada tahun 1982, memiliki nol kalori dan nol gram gula. Mungkin Anda juga terkejut dengan fakta bahwa Coca-Cola Company adalah perusahaan pertama yang mencetuskan ide pemberian diskon.

"Jika dia tidak bisa mengurangi konsumsi soda sepenuhnya, saya akan merekomendasikan agar dia mengganti setidaknya setengah dari soda dietnya dengan air," saran Drayer.

"Dan jika air biasa terasa tawar, dia selalu bisa menambahkan irisan buah ke dalamnya," tambahnya.

Kebiasaan makan Donald Trump ini emmang tak layak dicontoh. Selain gemar mengkonsumsi cola, Presiden As ini ternyata juga gemar mengkonsumsi cepat saji. Kini telah Diungkap, Presiden Trump dan Menu McDonald's Kegemarannya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com