Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2017, 07:18 WIB

KOMPAS.com - Kehamilan memang tergantung pada berbagai faktor, yang tidak jarang sulit untuk diprediksi.

Namun, ada beberapa cara agar cepat hamil setelah menikah, yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan keturunan.

Perlu diketahui, peluang setiap wanita untuk hamil adalah 15-25 persen setiap bulannya.

Perempuan berpeluang besar untuk hamil jika berhubungan seks ketika masuk masa subur, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur (ovulasi).

Sel telur tersebut akan bertahan hidup selama 12-24 jam setelah dilepaskan.

Proses ini terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama masa haid, jika seseorang memiliki siklus normal selama 28 hari.

Atau, lebih tepatnya 12-14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya bagi yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.

Baca juga: 7 Olahraga untuk Meredam Nyeri Haid

Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur dalam masa ovulasi ini.

Namun, meski pasangan berhubungan seks sebelum masa tersebut,  sperma yang telah masuk dapat bertahan hidup dalam tubuh hingga tujuh hari.

Setelah mencapai tuba falopi, sperma dapat menunggu hingga sel telur dilepaskan. Sehingga Kamu tidak perlu terlalu khawatir meski kesulitan menghitung masa-masa ovulasi.

Meningkatkan kesuburan adalah langkah utama agar cepat hamil setelah menikah.

Selain itu, Kamu juga harus melakukan beberapa perubahan untuk mempersiapkan tubuh.

Ada trik-trik tertentu yang dapat dilakukan untuk segera mendapatkan buah hati.

Teraturlah berhubungan seks

Peluang sperma membuahi sel telur terbilang kecil, yaitu hanya pada 4-5 hari menjelang masa-masa ovulasi, dan pada hari ovulasi itu sendiri.

Maka yang bisa Kamu lakukan adalah berhubungan seks dalam periode ini.

Masalahnya, penelitian menemukan bahwa tubuh sering tidak berproses tepat waktu seperti mesin.

Masa-masa ovulasi dapat bergeser karena banyak faktor seperti stres dan olahraga berlebihan.

Baca juga : Stres Picu Keretakan Hubungan dengan Pasangan

Bahkan, jika siklus haid tergolong normal, ovulasi dapat terjadi kapan saja.

Nah, demi mencegah risiko bergesernya waktu ovulasi, disarankan untuk berhubungan seks secara rutin setidaknya 3-4 kali seminggu.

Untuk pria, pastikan memiliki kadar sperma yang cukup.

Gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat sangat penting saat Kamu merencanakan kehamilan. Kamu dan pasangan disarankan untuk melakukan hal-hal berikut.

Berolahraga teratur dapat meningkatkan tingkat kesuburan. Namun perlu diingat, berolahraga berlebihan dapat berakibat sebaliknya.

Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi.

Menjaga kebersihan makanan, dan mencuci tangan secara teratur setelah memasak atau menyiapkan makanan.

Selain itu, periksakan kesehatan untuk menemukan kemungkinan halangan untuk mendapatkan keturunan.

Penyakit kronis yang diidap salah seorang pasangan juga dapat memengaruhi peluang hamil.

Baca juga: Penderita Asam Lambung Masih Bisa Minum Jenis Kopi Ini

Konsumsi asam folat

Asam folat penting untuk perkembangan janin. Kamu disarankan untuk mengonsumsi tablet asam folat selama masa perencanaan kehamilan.

Konsumsi serupa berlanjut setidaknya selama tiga bulan awal kehamilan.

Selain dalam bentuk suplemen, asam folat secara alami banyak terkandung dalam sayuran seperti brokoli, kacang hijau, bayam, kentang, dan sereal.

Asam folat yang cukup diperlukan untuk kesehatan janin.

Para wanita disarankan untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat per hari.

Hentikan kebiasaan tertentu

Hindari hal-hal atau kebiasaan berikut yang dapat mengganggu dan berbahaya saat Kamu merencanakan kehamilan:

Merokok, selain berbahaya bagi kesehatan dan mengurangi kesuburan, hentikan juga kebiasaan merokok, karena nantinya dapat membahayakan kandungan.

Membatasi konsumsi kafein dan hentikan konsumsi minuman keras dan obat terlarang.

Hindari terlalu banyak mengonsumsi vitamin A seperti hati hewan.

Hindari konsumsi daging dan telur setengah matang dan ikan mentah karena berisiko mengandung bakteri, virus atau parasit.

Hindari juga jenis-jenis ikan yang berpotensi mengandung merkuri dan susu yang tidak terpasteurisasi.

Pada intinya, hindari kebiasaan yang membahayakan kesehatan dan menurunkan kemungkinan hamil.

Cek kesehatan dan imunisasi

Periksakan kesehatan Kamu, dan ambil tes darah untuk mengetahui kemungkinan penyakit yang mengurangi keberhasilan hamil atau berbahaya untuk janin seperti hepatitis B, HIV, sifilis.

Selain itu, pastikan Kamu telah mendapatkan imunisasi rubella atau campak Jerman untuk menghindari risiko infeksi.

Makin lama masa penantian dan percobaan Kamu untuk hamil, maka makin keras usaha yang diperlukan untuk hamil.

Berkonsultasilah kepada dokter kandungan tentang cara cepat hamil dan mempersiapkan kehamilan setelah menikah, jika telah lebih dari setahun mencoba mendapatkan keturunan.

Baca juga : Waktu Terbaik Bercinta Kalau Belum Mau Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com