Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Minum Teh Jauhkan Risiko Diabetes, kok Bisa?

Kompas.com - 19/12/2017, 08:02 WIB

KOMPAS.com - Bagi kebanyakan kita, pagi hari akan menjadi lebih sempurna dengan secangkir teh hangat.

Bahkan, bagi sebagian orang, menyeruput teh di pagi hari tak ubahnya bak ritual religius.

Daun teh memang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Teh pun dikenal dengan efek kafeinnya, yang memberi dorongan energi instan.

Selain itu, teh merupakan sumber antioksidan yang sangat baik.

Antioksidan sangat penting bagi tubuh, karena membantu tubuh melawan radikal bebas yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Baca juga : Minum Susu, Cara Enak Turunkan Risiko Diabetes

Antioksidan yang ditemukan pada daun teh adalah senyawa yang dikenal sebagai polifenol.

Menurut sebuah penelitian, polifenol juga terbukti bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah.

Studi tersebut menyatakan, teh dapat secara signifikan mampu mengurangi glukosa darah pada orang dewasa, sehingga mencegah datangnya diabetes.

Polifenol dalam teh cenderung menghambat penyerapan gula dalam darah. Temuan ini dilansir di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition.

Disebutkan, polifenol secara signifikan mengurangi jumlah glukosa pada orang dewasa, yang diberi minuman sarat sukrosa sebelumnya.

Baca juga : Bagaimana Diet Makanan Cair Menyembuhkan Diabetes Tipe 2 Wanita Ini?

Periset mengklaim, dengan mengkonsumsi teh maka lonjakan kadar gula darah yang dipicu aktivitas "ngemil" pada makanan manis dapat diredam.

"Teh adalah minuman paling umum kedua yang dikonsumsi di dunia, dan penelitian baru ini menambahkan studi yang telah dipublikasikan."

"Kesimpulan penelitian ini menunjukkan teh itu baik untuk kesehatan dan kesejahteraan," kata dokter Tim Bond dari Tea Advisory Panel.

"Akibatnya, polifenol menurunkan indeks glikemik -kemampuan relatif makanan karbohidrat untuk meningkatkan kadar glukosa dalam darah, dari minuman manis," kata Bond.

Tim tersebut menguji efek minum teh terhadap 24 partisipan. Setengah dari jumlah itu memiliki kadar gula darah normal. Sementara separuh lainnya telah didiagnosis mengalami pra-diabetes.

Baca juga : Ada 5 Komplikasi Diabetes, Sudah Tahu Semua?

Halaman:
Sumber NDTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com